Lihat ke Halaman Asli

Lusi Permatasari

positive vibes

Polarisasi dan Identitas Politik

Diperbarui: 11 Mei 2022   17:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Polarisasi dan Identitas Politik

Demokrasi akan terjadi berdasarkan Sikap saling percaya antar warga yang merupakan fondasi mikro yang akan mendorong anggota masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik lewat berbagai saluran sukarela, partisipasi politik itu sendiri.

Untuk meningkatkan kualitas demokrasi Kita harus menghindari terjadinya polarisasi politik yang telah menjadi beban dalam itu sendiri. Contohnya saat pengalaman pemilu yang berimbas terpolarisasi nya masyarakat, Untuk itu kita harus menghilangkan polarisasi meningkatkan kualitas demokrasi.

Media sosial mempunyai pengaruh besar dalam polarisasi, dalam hal ini pertemanan di media sosial saling berkubu-kubu. Sehingga timbullah keseragaman pemikiran yang disebabkan homogenitas teman di linimasa.

Polarisasi dan identitas politik mengancam demokrasi jika kita berkaca pada perpolitikan di Indonesia saat ini, memiliki kondisi cukup sangat menghawatirkan. Polarisasi semakin berkembang dengan persoalan yang ada tentu saja akan memperlemah demokrasi.

Pada contoh media sosial tadi, komentar dan politik pada pengguna media sosial memperlihatkan jelas Bagaimana polarisasi terus berlangsung. Media sosial sebagai alat paling ampuh untuk pertarungan politik. Berita dan peristiwa yang tersebar di media sosial dijadikan alat konfirmasi keyakinan bagi masing-masing kelompok atas kebenarannya versi masing-masing.

Polarisasi politik dapat muncul karena faktor identitas politik, yang artinya adalah sebuah struktur yang menentukan posisi kapan tinggal subjek, di dalam ikatan suatu kelompok politik.

Polarisasi dan identitas politik sangat berbahaya bagi keberlangsungan kehidupan berdemokrasi kita saat ini karena dapat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa serta merusak nilai Pancasila dan kebhinekaan.

Upaya yang harus kita lakukan Iyalah membentuk perilaku atau budaya demokratis yaitu, kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak politiknya berorganisasi dan bermusyawarah guna untuk membentuk masyarakat yang beretika dan bermoral.

Opini mahasiswa Universitas Nasional

Nama              : Lusi Permata Sari

NIM                 : 213516546555

Program Studi : Ilmu Komunikasi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline