Lihat ke Halaman Asli

Lusi Nurhafiza

mahasiswa biasa

KKN T Kolaboratif IPB - UNIDA - UMPO Menggagas Program Ketahanan Pangan Rumah Tangga Melalui Program Taman Tanam Sejahtera

Diperbarui: 25 Juli 2022   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Ponorogo - Mahasiswa KKN Tematik Kolaboratif antara IPB Univeristy, Universitas Darussalam Gontor, dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo menggagas program Taman Tanam Sejahtera di Desa Bedoho, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo. 

Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga secara berkelanjutan dan mempercantik halaman dengan memanfaatkan barang-barang bekas.   

Masyarakat Desa Bedoho sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Hal tersebut juga nampak dari lahan yang membentang luas sepanjang jalan. Selain budidaya di lahan, masayarakat juga melakukan budidaya di pekarangan rumahnya. Salah satu permasalahan yang ada di desa ini adalah kurangnya aktivitas daur ulang sampah.

Program Taman Tanam Sejahtera merupakan rangkaian kegiatan menanam bersama dengan memberikan fasilitas kepada masyarakat berupa bahan tanam. Salah satu kegiatan yang diberikan oleh mahasiswa KKN-T adalah pelatihan hidroponik sederhana dan budidaya pekarangan organik.

Pada Kamis siang (21/7/2022), kegiatan pelatihan hidroponik sederhana dan budidaya pekarangan organik dilakukan bersama ibu TP PKK Desa Bedoho di Balai Desa. Mahasiswa KKN-T mengenalkan penanaman hidroponik sederhana menggunakan metode wick system (sistem sumbu). 

Pelatihan hidroponik ini berfokus pada pemanfaatan barang bekas berupa botol yang dapat digunakan sebagai wadah tanam. Pemanfaatan botol bekas sebagai wadah hidroponik ini diharapkan dapat digunakan sebagai metode untuk mempercantik teras rumah warga. Sebelumnya, banyak botol yang hanya berakhir di tempat pembuangan. 

Dengan memanfaatkan botol bekas yang ada sebagai wadah tanam diharapkan dapat mengurangi sampah botol plastik dan meningkatkan aktivitas daur ulang sampah di Desa Bedoho serta meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga. Media tanam yang digunakan antara lain rockwool, cocopeat, dan arang sekam.

Penjelasan Hidroponik Menggunakan Botol/dokpri

Kemudian, pelatihan budidaya pekarangan organik berfokus pada pengenalan bahan tanam organik yang mempunyai fungsi tertentu pengganti bahan kimia. 

Pada tahap pengolahan tanah, mahasiswa KKN-T menjelaskan penggunaan asam humat. Asam humat sendiri merupakan ekstraksi humus yang memiliki peran untuk memperbaiki kondisi fisik, kima, dan biologi tanah. Pengaplikasian asam humat dapat mengurangi kemungkinan tanah kehilangan nutrisi dari pupuk organik dikarenakan penguapan ataupun pencucian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline