Hampir setiap Sabtu, Minggu atau hari libur sebagian besar orang Manado memanfaatkan untuk "pesiar". Perjalanan santai ini menjadi sarana hiburan dan sekaligus "healing" melepas kepenatan dari rutinitas bekerja.
Tak ada tujuan lain selain bersenang-senang bersama dengan keluarga atau rekan-rekan kerja dengan mengendarai kendaraan menuju objek wisata pantai atau perbukitan.
Sabtu kemarin (26/07/2025), saya dan rekan-rekan kerja yang mengajak istri atau suami dan anaknya berkesempatan untuk pesiar ke Taman Wisata (TWA) Batu Angus. Wisata alam ini berlokasi di kaki Gunung Dua Saudara, Kasawari, Aertembaga, Bitung, Sulawesi Utara.
Roda mobil Hiace Putih mulai berputar sejak pukul delapan pagi lebih sedikit dari titik berkumpul di kampus Lokon Tomohon. Satu kendaraan Luxio membawa logistik, sudah berjalan duluan.
Pondok Makan di atas Bebatuan Hitam dan Spot Snorkeling (Sumber : Dokumen Pribadi)
Langit biru dan cuaca cerah membuat perjalanan wisata kami semakin menyenangkan. Tak hanya itu, perjalanan dari Tomohon menuju ke TWA Batu Angus (69 km) boleh dikatakan lancar. Estimasi perjalanan ditempuh sekitar dua jam.
Setelah melibas Tol Manado Bitung (39 km), kami menuju ke arah Aertembaga. Jalan perkampungan Aertembaga hingga desa Kasawari menantang kelincahan sopir Hiace kami karena jalan tak terlalu lebar.
Ketangguhan sopir baru diuji ketika menyusuri jalan-jalan sempit menuju Batu Angus. Salah satunya ketika berpapasan dengan mobil atau sepeda motor dari arah berlawanan. Salah satu harus mengalah berhenti agar tidak terjadi senggolan.
Tiba-tiba muncul seorang Bapak menyetop kendaraan kami.
"Bayar tiket masuk dulu ya Om" serunya kepada rombongan kami. "Tiket masuknya berapa Pak?" tanya Ancella menanggapi petugas itu. "Per orang dua puluh ribu. Untuk parkir, per kendaraan sepuluh ribu. Anak-anak gratis" jawab petugas tadi.