Lihat ke Halaman Asli

liza zahara

Suka Nulis

Semua Gara-Gara Siomay!

Diperbarui: 10 April 2025   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Siomay Bandung (Sumber: Pixabay/Ika Rahma)

Mila masih merasakan dadanya berdebar begitu cepat setiap kali akan bertemu kalangga, kekasih yang sudah bersamanya 2 tahun dan tahun ini hubungan mereka akan beranjak usia ketiga siap melangkah ke jenjang pernikahan.

Sore selepas pulang kerja Kalangga mengajak Mila ke festival makanan yang sedang berlangsung di depan Mall Sarinah. Tentu Mila menyambutnya dengan antusias karena akan bertemu sang kekasih. Menghabiskan sisa waktu malam dengan hangat sambil bertukar cerita melepas rindu untuk bertemu.

Setelah terjebak di antara kemacetan Jakarta, mobil berwarna silver itu akhirnya tiba di parkiran salah satu mall di Jakarta. Tempatnya yang berada di pusat Jakarta membuat jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh baik dari kantor Kalangga atau Mila. Langit berubah gelap saat keduanya tiba di mall yang ramai pengunjung.

Mall Sarinah menjadi tempat yang sering keduanya kunjungi saat menghabiskan waktu bersama. Tempatnya yang dekat dengan apapun menjadikan Mall Sarinah sebagai tempat tujuan utama yang menyenangkan. Kencan pertama Mila dan Kalangga juga berlangsung di Mall Sarinah jadi mall ini punya cerita tersendiri bagi kedua insan yang saling mencintai itu.

Mila selalu senang saat menghabiskan waktu dengan Kalangga. Ia masih tidak percaya bahwa laki-laki yang ditemuinya sebagai klien justru berlanjut hingga dijadikan calon suami di masa depannya. Kalangga yang pertama mendekati dan juga yang mengajaknya untuk mantap melangkah ke hubungan yang lebih serius. Mila sangat bersyukur dipertemukan dengan Kalangga yang sangat dewasa meskipun kekurangan masih jelas ada karena kesempurnaan tidak akan pernah ada di diri manusia.

Tahun ketiga berjalan rasanya masih sama saat pertama kali berpacaran. Degupan jantung yang begitu cepat hingga rasanya mau copot, kupu-kupu yang menggelitik, dan senyum yang merekah untuk satu sama lain. Belum lagi rasa rindu yang menghujani tiap waktu membuat keduanya selalu ingin bertemu setiap hari. Pada Kalangga, Mila menemukan tujuan hidup dan arti bahagia setelah hujan kesedihan tidak pernah berhenti dalam hidupnya. Kalangga adalah anugerah untuk Mila yang tak terhingga berharganya.

“Kamu mau beli apa? Festivalnya lumayan, macam-macam makanannya ada banyak.” Mereka masih berkeliling sambil memilih dari banyaknya sajian.

“Aku mau Korean Food. Nanti makan malamnya kita ke Grand Indonesia aja ya soalnya aku nggak akan kenyang hehe, mau ‘kan?”

Mila ikut terkekeh karena ia sangat tahu Kalangga suka makan. “Boleh dong, ayang.”

Keduanya berakhir di meja yang disediakan untuk menghabiskan jajanan malam ini. Kalangga memilih Saikoro dan Dakbal jadi santapan sedangkan pilihan Mila jatuh pada Siomay Bandung dan Mie Bangladesh. Mereka menyantap makanan satu sama lain di bawah langit gelap bertaburan bintang dan jalanan M.H Thamrin yang masih ramai kendaraan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline