Tugas Matkul Pendidikan dalam Keluarga Dosen Pengampu Dr Erik M. Pd
Oleh Ai Siti Saripah
Pendidikan merupakan masalah yang amat penting untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dalam membina sikap dan prilaku manusia agar berakhlak mulia. Sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Namun kenyataan dewasa ini banyak sekali terjadi kasus-kasus yang berhubungan dengan kenakalan remaja bahkan anak sekolah dasar. Masalah moral dan akhlak merupakan masalah yang banyak mendapat perhatian berbagai pihak, terutama bagi para pendidik, ulama, masyarakat, dan orang tua sekarang ini. Dapat diketahui bahwa fungsi pendidikan nasional salah satunya bertujuan mendidik anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa yaitu Allah SWT dan berakhlak mulia. Hal ini berkaitan dengan pendidikan agama Islam yang tujuannya sebagai pedoman pembentukan akhlak dan moral pada diri seseorang. Menurut Fathurrohman (2013:67) agama Islam bukan sekedar akidah yang bersemai di hati dan kumpulan ibadah tetapi agama Islam ini adalah ikatan secara sempurna kepada Rasulullah SAW menyangkut apa yang beliau sampaikan dan sunnahkan. Adapun menurut Djaelani (2013:105) mengatakan bahwa pendidikan agama Islam merupakan fondasi utama sebagai sistem pendidikan moral, dan akhlak, dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Sebagaimana telah dijelaskan dalam firman Allah SWT yang artinya : "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman". (QS. Yusuf:111)
Dengan demikian bentuk pengajaran dalam Islam telah ada dalam Al-Qur'an yang menjadi sumber pendidikan sehingga dengan berpedoman Al-Qur'an maka dapat membentuk moral dan akhlak anak menjadi manusia yang bermartabat sesuai dengan yang diajarkan Allah SWT yang disampaikan kepada Rasulullah SAW. Dalam ajaran Islam, pendidikan anak sangat diperhatikan bahkan sejak anak masih dalam kandungan. Selain itu Al-Qur'an juga memberikan kedudukan yang amat penting dalam kehidupan anak sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah yang artinya : "harta dan anak-anak adalah perhiasan dunia" (QS. Al-Kahfi:46). Hal ini juga berkaitan dalam surah Ali Imran Allah berfirman dalam surat Al- Imran yang artinya "dijadikan indah dalam (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak sawah, ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik" (QS.3:14).
Ayat di atas memberikan gambaran betapa Islam sangat memperhatikan kedudukan anak. Anak-anak digambarkan sebagi perhiasan dunia, yang merupakan sesuatu yang amat berharga sehingga membutuhkan perlindungan dan pemeliharaan yang sungguh-sungguh. Anak juga disamakan dengan harta kekayaan seperti emas, perak, sawah, ladang dan sebagainya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya dan berharganya seorang anak yang lahir di dunia.
Anak sesungguhnya anugerah Ilahi yang wajib disyukuri. Ia juga amanah dari-Nya yang patut dijaga, Dengan demikian menelantarkan anak sama halnya dengan menghancurkan kehidupannya dan ini sangat dilarang oleh agama.
Al-Quran sebagai sumber ajaran utama dalam Islam, di dalamnya terdapat runtutan cerita dan peristiwa yang menjelaskan bentuk pendidikan yang harus dijalankan oleh seorang muslim sejati dalam mendidik dan membesarkan keturunannya berlandaskan Alquran. Sehingga di sinilah peran dan tugas pendidik dan orang tua sangat diharapkan dan memberikan dan mencontohkan pendidikan berdasarkan yang termuat dalam kitab suci Alquran kepada peserta didik dan anak-anaknya. Disinilah pentingnya menjadikan Alquran sebagai dasar dalam menggali informasi untuk suatu permasalahan merupakan suatu kewajiban, karena Alquran sendiri menunjukkan kepada orang-orang beriman untuk kembali kepadanya ketika menemukan permasalahan. Jika pendidikan anak dalam keluarga dilandaskan pada Alquran dan mengambil contoh dari Luqman yang memberikan nasehat kepada anaknya yang sangat jelas disebutkan dalam Alquran. Nasehatnasehat yang diberikan oleh orang tua agar anaknya menjadi orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah. Nasehat yang bukan hanya menyangkut hubungan antara Tuhan dan hamba, tetapi hubungan antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Sangat bijaksana sekali nasehat yang diberikan oleh Luqman. Nasihat yang amat bernilai itu diawali dengan peringatan menjauhi perbuatan syirik. Kendati bukan nabi, Luqman juga menempati derajat yang tinggi. Sebab, manusia yang derajatnya palingtinggi adalah orang yang kamil fi nafsih wa mukmil li ghayrih, yakni orang yang dirinya telah mampu sempurna sekaligus berusaha menyempurnakan orang lain. Kesempurnaan Luqman ditunjukkan dalam ayat sebelumnya, bahwa dia termasuk hamba Allah Swt. yang mendapat hikmah dari-Nya. Adapun upayanya untuk membuat orang lain menjadi sempurna telihat pada nasihat-nasihat yang disampaikan kepada anaknya.
KESIMPULAN
Peran orang tua pada Qur'an Surat Luqman ayat 13, 16, 17, 18, 19, setelah melalui analisa atas tafsir Ibnu Katsir, penulis menemukan beberapa hal pokok dan mendasar yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi para orang tua dalam mendidik anak sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam pendidikan anak, yaitu orang tua emmpunyai peran sebagai teladan dimanahal itu sangat menentukan keberhasilan pendidikan bagi anak-anaknya terutama dalam pendidikan Islam.
Maka dari itu orang tua sebagai pendidik pertama dan utama dalam melaksanakan perannya dalam pendidikan anaknya harus mempunyai ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas dengan selalu mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan berdoa memohon hikmah pada Allah sebagaimana hikmah yang telah diberikan Allah kepada sosok Luqmanul Hakim. Adapun beberapa konten pendidikan dalam surat Luqman yaitu, jangan mempersekutukan Allah, yakin bahwa setiap perbuatan pasti ada balasannya, mendirikan shalat, mengerjakan perbuatan baik, nahi mungkar, sabar, jangan memalingkan muka, jangan angkuh, sederhana dalam berjalan, dan melunakkan suara dalam berbicara.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI