Lihat ke Halaman Asli

Considering Materiality and Audit Risk (Menetapkan Materialitas dan Audit Risiko)

Diperbarui: 22 November 2015   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

RESUME PENGAUDITAN 1

Considering Materiality and Audit Risk (Menetapkan Materialitas dan Audit Risiko)

 

Konsep Materialitas

Materialitas adalah pertimbangan utama dalam menentukan ketepatan laporan audit yang harus dikeluarkan.

FASB 2 mendefinisikan materialitas sebagai :

“Besarnya penghapusan atau salah saji informasi keuangan yang dengan memperhitungkan situasinya, menyebabkan pertimbangan seseorang yang bijaksana yang mengandalkan informasi tersebut mungkin akan berubah atau terpengaruh oleh penghapusan atau salah saji tersebut. [kata-kata bercetak miring ditambahkan].”

Karena bertanggung jawab menentukan apakah laporan keuangan salah saji secara material, auditor harus, berdasarkan temuan salah saji yang material, menyampaikan hal itu kepada klien sehingga bisa dilakukan tindakan koreksi. Bila klien menolak untuk mengoreksi laporan keuangan itu, auditor harus mengeluarkan pendapat wajar dengan pengecualian ata pendapat tidak wajar, tergantung pada seberapa material salah saji tersebut.

 

Langkah-langkah dalam menerapkan materialitas :

Merencanakan luas pengujian

Langkah 1 Menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas.

Langkah 2 Mengalokasikan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas ke segmen-segmen.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline