Lihat ke Halaman Asli

Lily Tiaraningrum

never give up

Hati-Hati di Mana Kamu Tersenyum kepada Orang

Diperbarui: 30 September 2020   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tidak ada salahnya bukan, ketika kita memberikan senyum kepada orang yang dikenal maupun tidak dikenal. Sebuah senyuman dipersepsikan sebagai simbol keramahan. 

Persepsi tersenyum sebagai simbol keramahan, muncul dari realitas sosial dan dimaknai dengan pesan melalui indra. Persepsi merupakan cara seseorang untuk memahami dunia. Sebuah persepsi terbentuk dari budaya yang dilihat seseorang melalui indranya yang mana akan dimaknai sebagai sebuah pengetahuan. Dilihat dari penjelasan tersebut, bahwa persepsi memiliki sifat subjektif. 

Begitu pula dengan persepsi masyarakat Rusia tentang senyum. Rusia memiliki persepsi dan budaya yang berbeda dengan negara lain. Masyarakat di Negara Rusia memaknai, tersenyum kepada orang tidak dikenal merupakan hal yang tidak biasa. Memberikan senyuman kepada orang lain  merupakan hal aneh, dianggap merayu, dan mencari perhatikan. 

Seseorang harus memperkenalkan diri dahulu, memulai pembicaraan lalu bisa tersenyum satu sama lain. Budaya tersebut tumbuh karena masyarakat Rusia terbiasa dengan perasaan waspada. Rusia sering kali menghadapi agresi dari luar, sehinga masyarakat Rusia mengembangkan sikap kebiasaan untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan orang lain yang tidak dikenal. 

Dari kebiasaan bersikap waspada itulah muncul persepsi bahwa senyum tidak untuk semua orang. Terdapat peribahasa yang disepakati masyarakat Rusia, "Tersenyum Tanpa Alasan Adalah Tanda Kebodohan"

#kabuajy05

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline