Lihat ke Halaman Asli

Acadumpie

Kuliah

Eksistensi Ilmu dalam Sudut Pandang Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi

Diperbarui: 4 Oktober 2025   05:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Filsafat ilmu merupakan dasar yang sangat penting untuk memahami kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi modern yang berasal dari latar belakang budaya dan bahasa seperti Arab, Inggris, dan Yunani. Dalam bahasa Yunani, kata "philos" yang berarti sahabat atau kekasih, sementara "sophia" berarti kebijaksanaan, sehingga filsafat didefinisikan sebagai cinta terhadap kebijaksanaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti peran filsafat ilmu dalam mendorong kemajuan ilmu pengetahuan di zaman modern, terutama saat menghadapi tantangan moral, etika, dan perubahan cara hidup. 

   Dalam filsafat ilmu, terdapat tiga pilar fundamental yang menopang keberadaan ilmu, yakni cabang utama filsafat ilmu. Pilar-pilar tersebut meliputi Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi (Noeng Muhadjir, 1998). Aspek ontologis dari ilmu sering kali membahas objek kajian ilmu pengetahuan. Aspek epistemologis berusaha menganalisa ilmu pengetahuan dari sudut pandang sumber-sumber dan metode yang diterapkan untuk mencapai kebenaran ilmiah. Sementara itu, aspek aksiologis suatu ilmu mempertanyakan tujuan penggunaannya. Dengan kata lain, aksiologi merupakan teori mengenai nilai yang berkaitan dengan manfaat ilmu pengetahuan (Suriasumantri, 1996).

   Mujammil Qomar menyatakan bahwa ketiganya aspek ini sering dianggap berbeda, dalam hal penekanan. Contohnya tradisi intelektual Yunani cenderung menitikberatkan pada aspek ontologis sehingga diskusi di kalangan filsuf Yunani lebih fokus pada kebenaran substansi dari segala sesuatu yang ada, baik dalam pikiran maupun kenyataan.Tradisi ontologis ini kemudian melahirkan pengetahuan yang bersifat spekulatif, khususnya dalam filsafat. Di sisi lain tradisi intelektual barat lebih intensif dalam membahas epistemologi. Filsafat ilmu pengetahuan barat lebih menekankan pada aspek proses, yaitu bagaimana sebuah kebenaran ilmu dibangun sehingga proses ini melairkan kebenaran epistemologik. Adapun ilmu pengetahuan dalam tradisi islam lebih menekankan pada aspek proses, yaitu bagaimana kebenaran ilmiah terbentuk sehingga proses ini menghasilkan kebenaran epistemologis. Sementara itu dalam tradisi islam, terdapat penekanan pada aspek aksiologis sebagai dasar dalam membangun fakta. Islam tidak memisahkan ilmu dari sistem nilai. Di dalam islam, ilmu adalah penerapan wahyu yang berasal dari interaksi antara ilmuwan dengan realitas ilmiah yang didorong oleh wahyu. Dengan demikian, islam tidak mengenal konsep "science for science" seperti dalam tradisi barat, melainkan lebih menginginkan adanya unsur moralitas dalam pencarian kebenaran ilmiah(Qomar, 2007). 

   Filsafat dan ilmu pengetahuan menjadi penghubung dalam perubahan dan kemajuan di bidang IPTEK.  Saat ini, teknologi berkembang pesat dan dikenal dengan istilah Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, di mana kehidupan manusia beralih dari ketergantungan pada tenaga manusia menuju penggunaan teknologi canggih seperti internet, robot, kecerdasan buatan, dan komputer. Fenomena ini sering disebut era disrupsi karena memunculkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat terkait dengan pesatnya perkembangan IPTEK. Meskipun perubahan ini dimulai oleh manusia dalam masyarakat yang seimbang, manusia selalu beradaptasi dan berevolusi mengikuti perubahan zaman. Penolakan terhadap perkembangan IPTEK tidak mungkin dilakukan, namun perluu adanya usaha untuk mengurangi dampak negatif dari teknologi tersebut. Masyarakat saat ini harus bersikap kritis sebagai kunci untuk menghadapi tantangan zaman dan dapat menganalisis kebutuhan mereka terhadap teknologi

.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline