Lihat ke Halaman Asli

Lisa123

Mahasiswa

Stok Bensin di SPBU Shell Habis Total, Kebijakan Impor dan Negosiasi Alot Jadi Pangkal Masalah

Diperbarui: 5 Oktober 2025   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM)jenis bensin di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell di seluruhIndonesia mencapai puncaknya pada awal Oktober 2025. Seluruh produk bensinseperti Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-Power Nitro+ dilaporkan telahhabis total, menyebabkan banyak SPBU berhenti melayani pengisian bensin danhanya menyisakan produk diesel.

Kondisi yang telah berlangsungsejak akhir Agustus 2025 ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan konsumen.Berdasarkan pantauan dan laporan dari berbagai media nasional, kekosongan stokini merupakan imbas dari kombinasi kebijakan pembatasan kuota impor olehpemerintah dan alotnya negosiasi antara SPBU swasta dengan Pertamina sebagaisolusi pasokan alternatif.

Penyebab Utama: Kuota Impor Habis

Akar masalah dari kelangkaan iniadalah habisnya kuota impor BBM yang dialokasikan pemerintah untuk perusahaanSPBU swasta, termasuk Shell, untuk tahun 2025. Peningkatan permintaan konsumenyang tidak diantisipasi membuat kuota impor yang ada habis lebih cepat dariperkiraan.

Presiden Direktur Shell Indonesia,Ingrid Siburian, telah mengonfirmasi situasi kritis ini. "Jadi kami memangbenar-benar mengalami stock out atau kelangkaan untuk BBM jenis bensin,"ujar Ingrid dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu(1/10/2025).

Solusi Pemerintah dan Kendala diLapangan

Menanggapi kelangkaan di SPBUswasta, pemerintah melalui Kementerian ESDM menyarankan agar Shell dan operatorlainnya membeli pasokan BBM dari PT Pertamina (Persero). Menteri ESDM, BahlilLahadalia, menegaskan bahwa ketahanan energi nasional tetap terjamin melaluiPertamina.

"Dan saya ingin mengatakanbahwa hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Jadi, Pertamina kita yangakan memperkuat, kita perkuat," tegas Bahlil saat menanggapi situasi ini.

Namun, solusi ini menemui jalanbuntu. Negosiasi business-to-business (B2B) antara Shell dan Pertamina terkaitpembelian base fuel (bahan bakar dasar) belum mencapai kesepakatan. Menurutlaporan media, kendala utama terletak pada spesifikasi teknis produk yangditawarkan Pertamina. Salah satu isu yang mengemuka adalah kandungan etanoldalam base fuel Pertamina yang dinilai tidak sesuai dengan standar produk yangdibutuhkan oleh Shell untuk diolah kembali dengan zat aditif khas mereka.

Dampak bagi Konsumen dan Permintaan Maaf Shell

Akibat dari kelangkaan ini,konsumen yang terbiasa menggunakan produk bensin Shell terpaksa beralih ke SPBUlain, terutama Pertamina.

Melalui situs resminya pada Jumat(3/10/2025), Shell Indonesia secara resmi mengumumkan kondisi tersebut danmenyampaikan permohonan maaf.

"Mohon maaf atasketidaknyamanan yang Anda alami dan terima kasih telah memilih BBM berkualitastinggi dari Shell. Produk BBM Shell jenis bensin (Shell Super, Shell V-Power,dan Shell V-Power Nitro+) saat ini belum tersedia di jaringan SPBU Shell,"tulis pernyataan resmi tersebut.

Manajemen Shell menyatakan terusberupaya memastikan kelancaran distribusi, namun belum dapat memberikankepastian kapan stok bensin akan kembali tersedia untuk melayani masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline