Gowes (koleksi pribadi)
"Gak sido mah. Wong Hendro nyerah nek adoh-adoh trus medane nanjak. Sidone malah arep neng mbrosot."
"Oalah. Yo mungkin bar poso mbarang. Ijih kendo otot-otote yae pah. Yowis, sesuk sido mangkat bar subuh?"
"Yo. Tapi siapke sarapan sek. Lah nek ngone Hendro ming arep disuguhu mie instan. Yo semaput lah."
"Yo ijih ono ayam goreng Ninit. Suk tak engeti."
"Yo aku tak mampan turu sek. Mau bar tenis isuk rong set trus sore yo rong set je," kata Rohman melihat jam dinding menunjukan pukul 9 malam.
Seperti biasanya, Rohman terbangun sebelum azan subuh berkumandang. Pagi itu setelah sholat subuh from home, istri Rohman memanasi ayam ninit untuk suaminya yang sudah janjian sampai di rumah Hendro jam 6 pagi.
Saat menyantap sarapan, Rohman baru menghidupan HP nya dan suara getar tanda beberapa pesan WA masuk. Salah satunya dari Hendro yang japri semalam ketika ia sudah tidur.
"Man, wis tak tukukno gudeg. Doyan to?"
Oalah, jare ming arep disuguhi mie to dro? Batin Rohman. "Weh iki lagi sarapan je dro," balas Rohman.
"Weh....Raiso. Kudu mangan koe!" Ancam Hedro.