Lihat ke Halaman Asli

Levi William Sangi

Bangga Menjadi Petani

Petani Bisa Menjadi Profesi yang Mematikan Jika Dibiarkan

Diperbarui: 28 Mei 2019   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota KT Hulu Liwon di Desa Solog,  Lolak, Bolmong,  SULUT.  Dokpri

PROFESI PETANI HANYA AKAN MEMPERPENDEK HIDUP BILA CARA BUDIDAYA KITA TIDAK DIRUBAH. 

Salam Swasembada,  
Tergerak hati ini untuk menulis tulisan ini setelah suatu kejadian yang saya alami. 

Beberapa minggu yang lalu saya sempat sakit,   Saat itu kepala saya sering sakit dan badan saya kadang terasa demam sehingga mengganggu aktivitas saya di kebun. Anehnya,  kepala ini akan tiba-tiba sakit setelah saya seharian beraktifitas di kebun saya. 

Tentu saja saya harus mengkonsumsi obat dokter padahal sejak dulu saya hanya terbiasa mengkonsumsi ramuan tradisional (jamu) yang dibiasakan orang tua saya turun temurun,  yang minumnya seminggu sekali untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh saya,  namun dipikiran saya ketika itu saya harus coba konsumsi obatan dokter karna sakitnya tak kunjung sembuh. 

Ketika itu saya oleh dokter diperiksa kolestrol dan tekanan darah tinggi karna kemungkinan penyebabnya itu menurut dokter,  namun hasilnya semuanya aman tekanan darah saya dan kolestrol juga bukan penyebabnya.  Saya hanya disarankan dulu untuk beristirahat dan minum obat penghilang rasa nyeri.  Namun saya tidak mau mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri karna takut ada efek sampingnya. 

Saya bersama keluarga di kebun.  Dokpri

Sebulan penuh saya ambil cuti dari pekerjaan saya dikebun,  alhasil sakit kepala yang saya rasakan sebulan lebih pun hilang.  Merasa sembuh,  akhirnya dengan semangat yang menggebu-gebu ditambah rasa rindu yang terpendam untuk berinteraksi langsung dengan tanaman akhirnya saya pun mengakhiri cuti panjang saya dan kembali ke alam habitat saya sebagai petani. Sesampai dikebun saya pun langsung melakukan kegiatan penyemprotan hama dan rumput yang sudah lama dibiarkan.  

Memang selama masa saya beristirahat,  saya hanya mengontrol pekerja yang saya suruh masuk menggantikan aktivitas saya dikebun.  Saya adalah orang yang tidak merasa puas jika saya tidak turun langsung lapangan,  apalagi menyangkut penyemprotan pengendalian hama,  saya merasa lebih maksimal jika penyemprotan saya sendiri yang lakukan.

Kebun Cabe Saya.  Dokpri

Alhasil setelah melakukan penyemprotan yang sudah lama tak lagi saya lakukan,  sakit kepala saya kembali lagi seketika itu juga dikebun setelah saya selesai melakukan penyemprotan hama,  padahal saya tetap memakai masker setiap kali menyemprot hama dan selama saya beraktivitas menyemprot saya tidak makan atau minum karna saya tahu benar standar keamanan yang harus saya terapkan seperti yang tertera di label setiap herbisida.

Padi Varietas Mekongga di kebun saya. Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline