Lihat ke Halaman Asli

Ketika Aku dalam Lembah Kelam

Diperbarui: 18 Januari 2022   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: behance.net

Aku berjalan dalam lembah kekelaman
Dan aku tidak takut bahaya sebab Engkau bersamaku

Kidung pujian yang indah diambil dari kitab Mazmur. Lagu ini sangat menginspirasi dan enak didengar dan dinyanyikan.

Lagu itu terngiang lagi dan mampu memberikan dorongan semangat. Di saat aku susah dan jatuh dalam lumpur masalah. Semua menjauh. Bahkan saudara kandung serasa orang lain. Siapa yang peduli?
Tidak ada. Hanya Dia yang selalu melapangkan dada. Selalu hadir di setiap langkahku. Aku ada sampai saat ini semua karena-Nya. 

Yang selalu menemani langkahku, menuntun, menerangi jalan ketika itu semua gelap gulita. Aku sudah jatuh tertimpa tangga pula. Air mata mengalir dan wajah pun sembab. Derai air mata mengiringi langkah. Rembulan redup menerangi jalan bahtera cinta. Langit mendung mendukung rembulan menambah pekatnya jalan hidup.

Kegelapan itu berangsur-angsur mulai disinari mentari. Surya mulai tersenyum malu-malu. Keterpurukan mulai pudar. Derita pelan-pelan merangkak. Meninggalkan kehidupan kelam. Aku bertambah kuat. Itu semua adalah ujian dari-Nya. Aku lulus melewati cobaan yang mampir bertubi-tubi. Gelombang badai sudah surut. Dalam kepedihan aku tetap mengucap syukur. Nikmat Tuhan yang telah diberi.

Perjalanan masih jauh. Aku sudah kuat dan kokoh. Masa lalu yang kelam aku kubur dalam-dalam. Biarlah itu menjadi kenangan dan pembelajaran untuk hidup yang lebih baik lagi.

Erina Purba

Bekasi, 18012022





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline