Lihat ke Halaman Asli

Latifah Maurinta

TERVERIFIKASI

Penulis Novel

Isyarat Penebar Kabut Kesedihan

Diperbarui: 14 April 2018   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Gaya Hidup - Republika

Ku tak pernah bisa membayangkan

Hari-hari tanpamu

Aku lelah, aku jera

Aku rasa cinta tak berguna

Ingin pergi tapi tak bisa

Hatiku masih milikmu

Hatiku masih milikmu (Bunga Citra Lestari-Jera Hatiku Masih Milikmu).

**       

Beberapa meter di depan pintu check in room, langkahnya terhenti. Rona kesedihan menepi di wajah tampannya. Sepasang mata sipitnya memancarkan duka.

"Mengapa kamu ragu, Adica Sayang? Perpisahan ini memang memberatkan hati, tapi..." Syifa berbisik, kristal-kristal bening bergulir ke pipinya.

Tangannya terulur. Menggenggam tangan istrinya erat. Dua pasang mata beradu. Mempertemukan kehangatan, kesedihan, dan cinta.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline