Lihat ke Halaman Asli

Latifah Firdausah

communication student

Literasi Kesehatan Menghasilkan Pemberdayaan Ekonomi

Diperbarui: 25 Juli 2020   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sabtu, 25 Juli 2020 telah dilakukan Webinar PKM Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta melalui aplikasi zoom meeting dengan judul "Literasi Komunikasi Kesehatan" bersama narasumber bapak Dr. Ramdan Pelana, S.Or., M.Or. dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta.

Saat pemaparan materi, pak Ramdan membahas tentang Bank Sampah dan Pencegahan Virus Corona. Beliau manyampaikan bahwa akibat dari adanya coronavirus semua kegiatan dilakukan dari rumah, salah satunya bekerja dan keadaan ini pula yang menimbulkan permasalahan baru seperti semakin banyaknya sampah limbah rumah tangga (organik dan non-organik) dan sampah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) oleh karena itu sampah harus diolah untuk mengurangi pencemaran lingkungan. 

Terjadi perubahan paradigma pengelolaan sampah, pada cara lama belum menerapkan pengelolaan di hulu, belum menerapkan 3R yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (memanfaatkan kembali), Recycle (menggunakan kembali) serta pengelolaan sepenuhnya bergantung pada TPA atau Tempat Pembuangan Akhir. 

Sedangan pada cara yang baru, menerapkan pengelolaan di hulu seperti eco product, EPR dan labeling, menerapkan 3R dan peran TPA berkurang serta lebih berwawasan lingkungan.

Dokpri

Manfaat dari bank sampah yaitu dengan mengelola sampah dapat menghasilkan uang, mendorong kita untuk berperilaku hidup sehat dan bersih serta dapat meningkatkan kebersamaan jika kita mengelola sampah dengan bergotong royong. Mekanisme bank sampah antara lain pemilahan sampah rumah tangga, penyetoran sampah ke bank, penimbangan, pencatatan serta pengangkutan.

Selain itu, pak Ramdan juga menyampaikan tentang cara mencegah virus corona yaitu dengan rajin mencuci tangan dan menghindari menyentuh area wajah, menjaga jarak minimal 2 meter, jangan berbagi barang pribadi (seperti menawarkan minum kepada orang lain), menjaga etika ketika bersin atau batuk dan menghindari berkumpul dalam jumlah massa yang banyak. Lalu kita juga harus menjaga daya tahan tubuh dengan rutin berolahraga, makan makanan yang bergizi serta memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral.

Ketika sesi tanya jawab, ada peserta yang bertanya "bagaimanakah penggunaan sarung tangan yang benar? Dan mengapa sulit untuk mencari pengepul?" lalu pak Ramdan menjelaskan, berdasarkan rekomendasi dari organisasi kesehatan dunia yaitu WHO (World Health Organization) penggunaan sarung tangan yang baik itu yang berbahan karet bukan yang berbahan beludru seperti yang kita gunakan ketika berada di daerah dingin seperti di Puncak misalnya. 

Sedangkan soal pengepul, menurut pak Ramdan jika bank sampah sudah banyak maka pengepul akan datang, pengepul biasanya datang 2 minggu sekali. Dan pak Ramdan juga menyarankan untuk memisahkan sampah botol dan tutup bekas, sebab kini harga tutup botol jika dijual menghasilkan keuntungan yang lumayan banyak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline