Lihat ke Halaman Asli

Lasmaria Samosir

Guru SMP Santo Thomas 1 Medan

Pola Makan Sehat bagi Pelajar

Diperbarui: 20 Agustus 2018   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pola hidup sehat secara sederhana diartikan dengan gaya hidup yang lebih fokus pada kesehatan, baik itu dalam perilaku, makanan dan sebagainya yang mengarah pada hidup lebih sehat baik jasmani maupun rohani. Banyak orang mengatakan sehat itu mahal, sampai ada ungkapan "Kesehatan adalah harta yang paling mahal dan berharga", padahal justru sehat itu murah, sakitnya yang mahal.

Survei membuktikan hampir 70% lebih orang akan mengubah pola hidupnya setelah mengalami sakit. Salah satu yang mempengaruhi pola hidup sehat adalah dengan pola makan sehat. Berikut beberapa tips dalam pola makan sehat :

1. Jangan tinggalkan sarapan

Sarapan memang sangat wajib dilakukan. Sarapan ibaratnya bahan bakar bagi anak sekolah. Dengan sarapan kemampuan otak anak dapat lebih baik dibanding yang tidak pernah sarapan. Jika sudah sarapan, anak bisa fokus saat kegiatan belajar. Kalau tidak sarapan akibatnya, konsentrasi anak saat belajar terganggu, mudah merasakan kantuk, kelelahan, atau lemas sehingga memengaruhi kualitas belajar.

Mulailah sarapan sebelum jam 09.00 dengan menu yang beragam. Beragam artinya mengandung sumber gizi yang lengkap, mulai dari protein, sumber energi, vitamin, hingga mineral. Dengan menu beragam, warna makanan di piringpun pasti akan berwarna-warni. Misalnya, ada nasi berwarna putih, sayuran berwarna hijau, hingga warna tahu dan tempe serta ikan. Istilahnya, "Ciptakanlah pelangi di piringmu". Semakin berwarna, semakin beragam maka sarapanmu akan semakin berkualitas.

2.  Perbanyak konsumsi air putih

Tanamkanlah kebiasaan minum air putih atau air mineral minimal 8 gelas sehari sejak dini. Ada banyak manfaat minum air mineral yang cukup bagi tubuh manusia diantaranya memiliki tubuh yang sehat dan bugar, membantu pencernaan, dan meningkatkan konsentrasi. 

Berdasarkan riset di 13 negara yang dipublikasikan di European Journal of Nutrition tahun 2015, mengungkapkan 1 dari 4 anak Indonesia masih kurang air minum, dan 30% konsumsi bukan air mineral. Dampak kekurangan cairan pada anak memiliki konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang. 

Dampak jangka pendek  kehilangan fokus dan konsentrasi yang berakibat pada prestasi akademikmu. Bila jangka panjang, status hidrasi sangat berpengaruh pada metabolisme. Mungkin satu atau dua tahun enggak kerasa, tapi 10-15 tahun ke depan bisa terkena penyakit, seperti gagal ginjal, kencing manis, dan penyakit kronis lain.

3. Perbanyak konsumsi buah dan sayur

Pola makan remaja yang tergambar dari data Global School Health Survey tahun 2015 sebesar 93,6% remaja kurang mengonsumsi serat sayur dan buah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline