Lihat ke Halaman Asli

Lapas Kelas III Wahai

Tata Usaha dan Rumah Tangga

Hasil Kerja Keras, Warga Binaan Lapas Wahai Panen Mentimun dan Pare Berkualitas

Diperbarui: 8 Oktober 2025   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama hasil Panen

Wahai, INFO_PAS - Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai kembali menuai hasil kerja keras mereka melalui panen mentimun dan pare berkualitas di kebun Lapas, Rabu (8/10). Sebanyak 25 buah mentimun seberat 12 kilogram dan 14 buah pare sebanyak tiga kilogram dengan kondisi fisik buah yang besar dan segar itu berhasil dipanen warga binaan dengan penuh sukacita bersama jajaran Petugas.

Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menegaskan pentingnya program pembinaan kemandirian terutama di bidang pertanian dalam rangka implementasi program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, serta sebagai kontribusi nyata dalam program Ketahanan Pangan Nasional. "Kegiatan pembinaan kemandirian di bidang pertanian merupakan program utama di Lapas Wahai. Selain memberikan keterampilan kepada warga binaan selama masa pembinaan, program ini juga menjadi upaya nyata kami dalam mendukung program pemerintah," ungkap Tersih seraya menambahkan bahwa keberlanjutan program pembinaan menjadi perhatian utama sebagai tonggak keberhasilan pemasyarakatan.

Senada, Kepala Sub Seksi Pembinaan, Merpati S. Mouw, menjelaskan bahwa kegiatan kemandirian yang konsisten tersebut tidak hanya memberikan dampak positif di bidang ekonomi lewat penjualan hasil dan bidang pertanian lewat dukungan kemandirian pangan, tetapi juga menjadi bekal berharga bagi warga binaan setelah menyelesaikan masa pembinaan di Lapas Wahai. "Pengalaman dan keterampilan yang didapatkan dari kegiatan ini merupakan pengabdian dan semangat yang kami junjung tinggi dalam memanusiakan manusia agar mereka siap berkontribusi dan bermanfaat saat reintegrasi sosial," ujarnya.

Salah satu warga binaan, 'DS' menyampaikan rasa syukurnya atas pembelajaran yang diperoleh dari kegiatan perkebunan ini. "Alhamdulillah, meski menjalani masa pidana, saya sangat bersyukur mendapat banyak pelajaran dari kegiatan pertanian. Saya berharap keterampilan ini bisa saya lanjutkan setelah bebas nanti," janji DS.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan pembinaan yang dilakukan Lapas Wahai. "Saya mengapresiasi kinerja program pembinaan kemandirian pertanian di Lapas Wahai karena program ini sangat strategis tidak hanya dalam aspek pembinaan tetapi juga kontribusinya pada ketahanan pangan nasional. Semoga kinerja jajaran Pemasyarakatan di wilayah Maluku, tak terkecuali Lapas Wahai, menjadi amal baik bagi para warga binaan untuk bermanfaat di lingkungan masyarakat nanti," kata Ricky

Kegiatan panen hasil kebun warga binaan Lapas Wahai bukan hanya sekadar perolehan hasil tani, tetapi simbol nyata sinergi antara program pembinaan pemasyarakatan dan pembangunan ketahanan pangan nasional.

Kontributor : Lapas Wahai

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline