Pendahuluan
Yoga merupakan salah satu warisan luhur dari kebudayaan India kuno yang telah menyebar ke berbagai belahan dunia. Dalam bahasa Sanskerta, kata "Yoga" berasal dari akar kata yuj, yang berarti mengikat, menyatukan, atau menghubungkan. Makna ini merujuk pada tujuan utama yoga, yaitu menyatukan tubuh, pikiran, dan jiwa, serta menghubungkannya dengan kesadaran tertinggi atau Sang Hyang Widhi Wasa.
Di era modern saat ini, yoga sering dipandang hanya sebagai latihan fisik semata. Padahal, dalam ajaran Hindu, yoga memiliki makna yang jauh lebih mendalam. Yoga bukan hanya sekadar senam untuk kebugaran, tetapi merupakan jalan spiritual yang mengantarkan manusia menuju pencerahan dan pembebasan diri.
Salah satu bentuk yoga yang paling terkenal adalah Hastanga Yoga, yang terdiri dari delapan tahapan menuju kesempurnaan diri. Selain itu, praktik Pranayama (pengaturan nafas) dan Suryanamaskar (salut kepada matahari) juga menjadi bagian penting yang mendukung perjalanan spiritual dan kesehatan jasmani. Artikel ini akan membahas secara menyeluruh mengenai Hastanga Yoga, manfaat dan teknik Pranayama, serta keindahan dan filosofi gerakan Suryanamaskar.
Konsep Hastanga Yoga
Hastanga Yoga berasal dari kata asta yang berarti delapan, dan anga yang berarti bagian atau tahapan. Jadi, Hastanga Yoga dapat diartikan sebagai "delapan tahapan" yang menjadi pedoman bagi seorang yogi dalam menjalani kehidupan spiritualnya.
Konsep Hastanga Yoga diperkenalkan oleh Maharshi Patanjali dalam kitab klasiknya yang bernama Yoga Sutra. Patanjali mengajarkan bahwa pikiran manusia sering kali dipenuhi gejolak, keinginan, dan emosi yang tidak terkendali. Melalui Hastanga Yoga, seseorang dapat melatih diri secara bertahap untuk mencapai ketenangan batin, kejernihan pikiran, dan kesadaran tertinggi.
Patanjali merumuskan definisi yoga dalam kalimat yang terkenal:
"Yogas Citta Vritti Nirodha", yang berarti yoga adalah pengendalian gejolak pikiran.
Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai delapan tahapan Hastanga Yoga:
1. Yama (Pengendalian Diri dalam Kehidupan Sosial)
Yama merupakan landasan moral dalam Hastanga Yoga yang berhubungan dengan hubungan seseorang terhadap dunia luar. Tujuannya adalah membangun karakter yang baik dan harmonis dalam kehidupan bermasyarakat. Ada lima prinsip utama dalam Yama, yaitu:
Ahimsa: Tidak melakukan kekerasan, baik secara fisik, ucapan, maupun pikiran.
Contoh penerapannya adalah bersikap lembut kepada sesama makhluk hidup, termasuk hewan dan alam.
Satya: Menjunjung tinggi kejujuran dalam segala aspek kehidupan.
Asteya: Tidak mencuri dan tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya.
Brahmacharya: Mengendalikan hawa nafsu dan menjaga kesucian diri.
Aparigraha: Tidak serakah atau terlalu terikat pada harta benda duniawi
Prinsip Yama menuntun seseorang untuk hidup penuh kasih, adil, dan bijaksana.
2. Niyama (Disiplin Diri dan Kesucian Pribadi)
Niyama berfokus pada kebersihan dan pengembangan spiritual dari dalam diri. Lima ajaran Niyama meliputi:
Saucha: Kebersihan jasmani dan rohani.
Santosha: Bersyukur dan menerima keadaan dengan lapang dada.
Tapas: Disiplin dalam mengendalikan diri dan semangat berlatih.