Spring buffer atau ganjal per bisa dibilang sebagai fenomena yang unik di Indonesia. Orang bersedia untuk mengeluarkan uang yang lebih banyak membeli ganjal per daripada membeli solusi suspensi yang lebih terjamin.
isa jadi juga karena orang Indonesia tidak terbiasa menggunakan jasa modifikasi suspensi dan berpikir bahwa membeli pasti memberikan hasil yang lebih baik.
Atau memang karena iklan dari ganjal per sangat menggiurkan. Ganjal per disebutkan bisa membuat kendaraan lebih nyaman pada saat melaju di jalan tidak rata. Bisa membuat kendaraan lebih stabil. Bisa membuat handling atau zig zag kendaraan menjadi lebih baik. Bisa membuat pengereman menjadi lebih baik. Bisa membuat kendaraan menjadi lebih tahan membawa beban lebih berat. Dst.
Klaim tersebut kebanyakan benar. Namun ada beberapa yang menipu, terutama dari sisi kenyamanan dan kestabilan.
Pernah ada yang menegur penulis karena pernah mengatakan bahwa menggunakan ganjal per bisa merugikan. Saat itu sang vendor mencontohkan ada konsumen yang sangat puas dengan produknya.
Konsumen tersebut memodifikasi mobil Honda Brio yang baru dibelinya dengan per sport yang harganya mahal. Dan untuk menyempurnakan handling, konsumen memasang beberapa ganjal per di mobilnya.
Saat itu penulis sudah curiga, mengapa hanya menyebut per saja? Dan saat penulis melihat video dari mobil yang dimaksud pada saat melewati jalan tidak rata penulis makin curiga. Saat penulis tanyakan apakah shockbreaker masih orisinil, sang vendor menjawab dengan bangga bahwa shockbreaker masih menggunakan yang orisinil.
Hal ini tentu cara modifikasi yang salah. Per yang lebih keras tanpa menyesuaikan shockbreaker tentu membuat suspensi tidak seimbang. Sebagai akibatnya kendaraan menjadi tidak stabil dan tidak nyaman. Menambahkan ganjal per dalam kondisi ini tentu akan mengurangi ketidakstabilan dan meningkatkan kenyamanan.
Karena per yang lebih keras tentunya akan membuat kendaraan lebih stabil dan lebih tenang (lebih nyaman). Namun akan jauh lebih baik bila shockbreaker diganti dengan yang sesuai dengan per yang baru.
Per dan shockbreaker harus seimbang. Bila per keras maka shock breaker juga harus keras. Begitu pula sebaliknya. Bila kurang paham perbedaan kerja per dan shockbreaker bisa menyimak video berikut: