Lihat ke Halaman Asli

Kres Dahana

Magister Penyuluhan Pertanian Universitas Jenderal Soedirman

Perjalanan (2): Jalan yang Roboh

Diperbarui: 13 Desember 2021   19:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi/unsplash.com

Dalam perjalanan yang tidak seberapa lama ini
Terkadang ada peristiwa menghampar
Membuat kita harus berkerut
Bahwa kita membutuhkan teman perjalanan
Bukan sekedar teman impian

Sesaat setelah kita jatuh
Sedetik setelah semuanya roboh
Kita hanya bisa memandang diri
Memandang orang lain di sekitar kita
Mencoba untuk menyapakan salam
Mengingatkan untuk saling menjaga
Dalam keadaan apapun

Aku sangat mengerti, bila tangan tak lagi sanggup meraih
Aku juga sangat paham, bila kaki tak lagi bisa berdiri
Aku amat memafhumi, bila tenaga sudah menghilang
Tetapi, ketika hati saling bertaut, dan tangan bergandengan
Apalagi yang perlu dikhawatirkan

Setiap musibah menakdirkan luka
Seloroh kita mengobatinya
Sedikit demi sedikit kita akan mentertawakannya

Bolehlah jalan kita roboh saat ini
Tetapi tidak dengan persamaan ini
Kita akan tetap berjalan dalam langkah yang tegap
Selalu setimbang mengikuti jalan

Kebumen, 13 Desember 2021
09.51

Series: Perjalanan (1): Jembatan Bambu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline