Lihat ke Halaman Asli

F. I. Agung Prasetyo

Desainer Grafis dan Ilustrator

Sebuah Dilema, Kekasihku...

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akhirnya, kau pun memahami mengapa ku terlihat melamun
Saat mengurai kata dari kucuran surga
Yang kau sebut gerimis itu,
Yang jua menetesi bibir merahmu
Meliuk semampai mengikuti alur tubuhmu

Ku tak tahu mengapa suka memahat kata-kata,
Merangkum lentingan suara nyiur dan bunga
Merangkai dari angkasa yang penuh nyanyian
Menerjemahkan gemulai bambu dan rimbunan tebu
Mengunduh intuisi punya bintang
Menulis gumaman lembah dan sawah
Ketika jamur dan cendawan merekah di tegalan
Ketika kau bertelanjang kaki mencumbui aroma daun-daun pandan
Kau kata itu rindu
Meski tak jua ada jemu

Padahal tak sekepingpun ia memberi
Pundi-pundi yang mengundang piring berisi
Terjebak disini aku bersamamu,
Di hamparan insan yang menjunjung tinggi kata "ekonomi".

Semua onak mencabik-cabik lembaran-lembaran
Yang terhormat pun membuang syairku ke dalam jamban
Katakanlah, kasihku
Sanggupkah,
Sinambung memicing-kuping menyusuri keluh-kesah bumi
Sembari memuji inspirasi,
Syair tak terkira buah wajah ayumu,
Bilakah harus menyerah menggerutu,
Atau—haruskah ku maju,
Melangkah terus meski menelan empedu?

/2010-2013

tayang perdana di Kompasiana ^_^...
yang terakhir di bulan Oktober 2013
bercerita tentang sebuah ramalan, yang apakah ini saatnya...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline