Lihat ke Halaman Asli

Si Gadis Wushu dan Bayangan Hitam

Diperbarui: 7 Maret 2025   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(gambar anak perempuan dan sesosok bayangan)

Aku adalah seorang remaja yang sangat menyukai wushu, aku juga sudah beberapa kali ikut perlombaan wushu, suatu saat pada hari terakhir aku berlomba di Bali, tiba-tiba langit berubah menjadi gelap. Aku yang sedang berlatih di area pemanasan luar venue, merasakan akan adanya angin yang berhembus kencang di sekitar area itu, membuat kain-kain yang menutupi tenda bergoyang tertiup angin.

Angin berhembus dari segala arah secara terus-menerus, seperti akan ada sesuatu yang terjadi. Angin yang kencang itu membuat aku dan musuh-musuhku kedinginan, sehingga kami harus berlatih menggunakan jaket sasana(group) kami masing masing.

Selain merasa kedinginan, jantungku berdebar dengan kencang seperti sedang ketakutan, tetapi aku tidak tahu apa yang aku takutkan. Hanya saja aku merasa akan terjadi sesuatu nantinya. Selain itu aku menjadi ragu dengan kemampuanku ini, karena melihat musuh-musuhku yang sudah terampil dengan gerakan mereka masing-masing. Keraguan ini membuatku panik tak karuan, ditambah sebelum aku pergi ke Bali, kakakku berkata kepadaku "Dek, ingat ya! Tujuan kamu di lomba kali ini adalah mencapai nilai atau poin 8". Hal itu membuatku menjadi takut, takut aku tidak bisa mencapai poin 8 itu. Aku juga sempat berfikir. Bagaimana jika aku gagal? Bagaimana jika mereka jauh lebih hebat pada lomba ini? Bahkan aku sendiri menjadi ragu dengan skill yang aku punya.

Tiba-tiba angin berhembus semakin kencang dan berhembus 4 kali dengan sangat kencang, lalu angin itu seperti masuk kedalam ruang pertandingan. Kejadian itu membuatku merinding dan terdiam untuk sementara. Ketika aku terdiam, tiba tiba aku seperti melihat satu kejadian lalu merasakan angin lewat pundakku. Seingatku aku melihat bayangan yang menyerang aku saat berlomba, tidak jelas siapa bayangan itu hanya terlihat bayangan hitam saja. Tetapi pada saat itu aku langsung melupakan hal itu dan kembali fokus untuk berlomba. 

Perlombaan kali ini terasa sangat beda. Dari awal pemanasan sampai maju untuk dinilai, musuh-musuhku banyak yang terlihat hebat dan terampil dengan jurusnya masing-masing. Mereka semua sangat semangat untuk meraih tujuan kita semua, yaitu mendapatkan piala dan menjadi juara 1 pada perlombaan ini. Aku sempat berfikir "saat pemanasan saja mereka sudah hebat. Bagaimana saat lomba? pasti mereka jauh lebih hebat lagi daripada saat pemanasan".

Melihat mereka semua pemanasan dengan serius dan semangat, aku pun langsung fokus pada diriku sendiri dan mulai melakukan pemanasan dengan serius. Saat aku sedang pemanasan, tiba-tiba ada yang memanggilku, suara itu terdengar sangat familiar di telingaku, aku melihat ke sekeliling tetapi tidak ada yang yang memanggilku. Tetapi anehnya, semakin aku serius saat pemanasan, semakin kencang pula suara itu. 

Perlahan suara tersebut terdengar semakin dekat dan jelas, sehingga aku memutuskan untuk menutup mataku sementara dan fokus pada suara itu. Saat aku menutup mataku, menarik nafas dan menenangkan diriku, suara itu berkata "fokus dan bayangkan jika aku ada disana bersamamu." aku bingung siapa sosok "aku" itu yang dimaksud oleh suara itu. 

Detik demi detik berlalu, sudah saatnya aku maju dan berlomba, suara yang kudengar pun perlahan menghilang. Saat memulai perlombaan, aku menutup mata dan menarik nafas. Seketika aku teringat dengan apa yang suara misterius itu katakan dan mulai membayangkan seseorang ada di lapang pertandingan bersamaku. Aku membuka mata dan tepat di depanku ada satu bayangan. aku tidak dapat melihat mukanya, aku hanya melihat bahwa bayangan itu tinggi, tidak terlalu besar, dan seorang laki-laki.

Saat aku akan memulai jurus, tiba-tiba bayangan itu memukul ku dari arah kiri seolah-olah akan menyerangku. Untungnya refleks tanganku lumayan cukup cepat, sehingga aku dapat mengambil tangannya dan menariknya ke arahku. Secara tidak sadar ternyata aku sudah memulai jurus yang kumainkan. Bayangan itu terlihat seperti sedang marah kepadaku dan terus-menerus menyerangku. Bayangan itu terus menyerangku, setelah beberapa menit berlalu dia tiba tiba berhenti dan berkata "Tutup jurusmu itu, lalu beri hormat kepada juri" setelah itu bayangan tersebut keluar lapangan pertandingan dan menyatu dengan penonton yang ada di dalam ruang perlombaan. Seketika itu aku sadar bahwa semua serangan yang bayangan itu lakukan seperti membantuku untuk melakukan jurus yang aku tampilkan kepada juri. Dengan nafasku yang masih terengah-engah aku menutup jurusku, memberi hormat pada juri, dan berjalan ke pinggir lapang untuk mendengarkan hasil poin yang aku dapatkan. Hasil tersebut langsung diumumkan, dan ternyata aku hampir mencapai poin 8. Setelah mengetahui hasilnya aku hormat kembali kepada juri dan meninggalkan lapangan pertandingan. 

Setelah itu aku menemui teman temanku, membuka sabuk dan menitipkan sabukku itu kepada temanku.  Lalu aku mulai berlari mencari sosok itu di seluruh area pertandingan baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Aku sudah mencari sosok itu dengan sangat teliti, tetapi aku tidak menemukannya dimanapun. Aku mulai merasa lelah dan ingin duduk sebentar, sehingga saya mencari tempat sepi untuk beristirahat sebentar. Ketika aku sedang beristirahat tiba-tiba aku mendengar suara yang sama saat aku pemanasan. Suara itu mulai memanggil namaku secara berulang-ulang. Setelah memanggil namaku tiba tiba sosok itu memanggilku dengan sebutan "dek", hal itu membuatku bingung karena yang memanggilku dengan sebutan itu hanya keluarga dari ibuku saja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline