Lihat ke Halaman Asli

Kanopi FEBUI

TERVERIFIKASI

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI

"Jackpot Cair, Bos!" Judi Online sebagai Umpan Lingkaran Setan Kemiskinan

Diperbarui: 24 November 2023   19:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: dokpri

Indonesia, Destinasi Surga Perjudian Online

Pagi hingga malam, hari demi hari, jari-jari kita terus aktif dalam genggaman dunia maya, yakni sebuah pseudo imajiner yang lahir sejak lebih dari 3 dekade lalu. Saat berselam, banyak kenikmatan disuguhkan membawa lari dari kehidupan nyata. 

Hal ini berpotensi mengubah kepiawaian otak dalam menerima, mengubah, dan menyimpan informasi---terangsang dengan segala kebahagiaan sepintas. Perkara tersebut jauh lebih kompleks tatkala satu isu yang menyerang dunia digital---judi online---semakin marak di tengah masyarakat. 

Sama halnya dengan peradaban dunia, judi online terus berkembang---mencari destinasi apik dengan iklim mendukung. Sejak 2017, Indonesia telah menjadi pelabuhan top bagi negara sumber praktik judi online. 

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan bahwa perputaran dana perjudian online di rentang tahun 2017 sampai 2022 sudah mencapai Rp190 triliun dari 156 juta transaksi (Natsir Kongah, 2023). 

Terdapat banyak jenis judi online, salah satunya adalah slot yang aplikasi gim dan menjadi favorit masyarakat luas di Indonesia. Melalui Facebook, ditemukan kata kunci "slot" pada 298.105 unggahan yang menghasilkan 61 juta interaksi. Istilah terkait dan situs judi online seakan hidup berdampingan dengan kita, tak jarang ditemui iklan bertebaran di lingkungan umum seperti warnet. 

Terpampang jelas tulisan "zeus" yang merupakan situs dewa judi online di Indonesia. Fenomena ini menggambarkan keterlibatan warga Indonesia yang sangat tinggi terhadap judi online, bahkan Indonesia menduduki peringkat pertama negara dengan keywords "slot" terbanyak di Facebook seperti yang dapat dilihat di Grafik 1.

Grafik 1 Sumber: Drone Empirit, 2023

Isu judi online membawa keresahan ekonomi dan psikologi bagi banyak orang, bahkan negara secara keseluruhan. Tanpa pandang bulu, judi online membidas para pelaku yang mayoritas adalah masyarakat berpenghasilan rendah---menjebak mereka dalam lingkaran setan kemiskinan. 

Lantas, perilaku dasar apakah yang membuat masyarakat marjinal terus bermain judi online tanpa peduli akan jeratan kemiskinan? Apakah mereka dapat menemukan kesejahteraan yang lebih layak? Melalui teori behavioural economics, mari kita telaah lebih dalam keterkaitan antara judi online dan kemiskinan di Indonesia. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline