Lihat ke Halaman Asli

Kang Marakara

Pengangguran Terselubung

Maaf Pak Prabowo, Sujud Syukur Sebelum KPU Memutuskan

Diperbarui: 18 April 2019   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prabowo sujud syukur.foto : Rifkianto Nugroho/detikcom

Apa boleh buat keputusan para pemilih sudah di tunaikan.baik kubu 01 maupun 02 wajib menerima apapun keputusan KPU tentang siapa yang paling unggul.bila merasa di curangi,jalur hukum telah tersedia.MK sebagai lembaga yang di tunjuk undang undang untuk menyelesaikan setiap sengketa pemilu pasti akan melaksanakan tugasnya dengan baik.

Maaf pak Prabowo,bila anda mengklaim sebagai pemenang pilpres 2019 ini,itu hal yang wajar.namanya kompetisi,mengaku sebagi pemenang dan terbaik itu masih lumrah saja.asal tidak memancing kekisruhan di masyarakat.

Tapi bila anda mengklaim kemenangan hanya berdasar real count internal semata tanpa mau menunggu hasil resmi dari KPU,kemudian anda sujud syukur di saksikan ratusan juta rakyat yang juga sedang menunggu nunggu KPU,apakah itu bukan tindakan kebablasan? rakyat pasti semakin bingung dengan keadaan ini.

Apalagi sujud syukur dalam pandangan islam bukan gerakan tubuh semata,sujud syukur adalah wujud iman dan tawakal seorang hamba atas takdir karunia yang telah di tentukan ALLAH pada hambanya.padahal takdir kemenangan itu belum bisa di pastikan karena hanya KPU yang menurut kesepakatan manusia yang punya wewenang mengumumkan.

Maaf pak Prabowo,bukankah lebih elok dan berderajat tinggi bila anda sujud syukur sebagai tanda mensyukuri karunia ALLAH yang telah memberi kelancaran dan kemudahan bagi bangsa ini,sehingga pilpres dan pileg yang sebelumnya di gambarkan akan berlangsung mencekam dan menakutkan ternyata dapat berjalan aman,damai,dan lancar.

Saya hanya tidak ingin kejadian di pilpres 2014 terulang lagi.mengklaim kemenangan hanya berdasar hitungan internal,tanpa menunggu rilis resmi dari KPU,kemudian sujud syukur sebagai penguat klaim itu.tapi bila KPU memutuskan bukan sebagai pemenangnya,akhirnya sujud syukur yang seharusnya bernilai spiritual tinggi hanya jadi bahan olokan belaka.

Mengapa tidak bersabar diri menunggu keputusan resmi KPU,bukankah sebagai ummat beragama kita pasti meyakini bahwa takdir ALLAH tidak akan pernah tertukar.bila menang yang di takdirkan,maka kemenangan pula yang di dapatkan.semoga kita bisa menahan diri dari melakukan sesuatu yang bisa memperkeruh suasana yang sudah kondusif ini.

Salam pemilu damai




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline