Lihat ke Halaman Asli

kaekaha

TERVERIFIKASI

Pemotret

Mengenal Ayam Murung Panggang, "Superhero" Baru dari Kalimantan Selatan

Diperbarui: 6 Oktober 2025   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayam Murung Panggang | prokal.co

Di tengah dominasi ayam ras dengan label impor, ada kabar baik datang dari Bumi Banjar, Kalimantan Selatan yang diam-diam memberi kejutan baru untuk dunia perunggasan nasional, setelah Ayam Murung Panggang resmi diakui dan ditetapkan sebagai rumpun atau galur ternak (unggul) Indonesia terbaru oleh pemerintah.

Setelah melalui proses yang ternyata tak mudah, dimulai dari usulan Disbunnak Kalimantan Selatan pada 2022 sebagai Sumber Daya Genetik Hewan (SDGH), melalui rapat dan observasi lapangan sepanjang 2023-2024 di kelompok tani Sumber Daya (Desa Murung Panggang) dan Sukadamai (Desa Sarang Burung) yang melibatkan tim dari BSIP (Badan Standardisasi Instrumen Pertanian) Kalsel, BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) dan Kementan.

Alhamdulillah, akhirnya melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 643/Kpts./HK.150/M/08/2025, Ayam Murung Panggang diakui sebagai plasma nutfah unggulan Indonesia dari Kalimantan Selatan. 

Tentu saja, prestasi membanggakan ini semakin mengukuhkan kekayaan sumber daya genetik ternak Kalimantan Selatan, sekaligus tantangan pelestarian keanekaragaman hayati unggas dan ternak Indonesia, khususnya lagi Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU)  yang sebelumnya juga telah mencatatkan Itik Alabio (2011) dan Kerbau Rawa (2012) sebagai Galur ternak unggul Nusantara. 

Penyerahan Surat Keputusan (SK)Menteri Pertanian RI tersebut dilakukan pada puncak peringatan Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) ke-189 Tahun 2025 langsung oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten HSU, M Haridi SP MP di Kompleks Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Minggu (21/9/2025).

Ayam Murung Panggang memang bukan ayam sayur biasa! Tubuhnya yang cepat bongsor sekaligus rajin bertelur menjadikannya "superhero", harapan baru bagi  ketahanan pangan nasional, melengkapi 31 rumpun ayam lokal Indonesia sebelumnya!

Tidak lama lagi, ayam jenis ini pasti akan menjadi favorit banyak orang, mulai dari peternak, baik peternak untuk petelur maupun untuk pedaging, pedagang ayam, pedagang kuliner berbahan telur juga daging ayam dan tentunya para penikmat kuliner khas nusantara berbahan baku utama telur dan daging ayam juga, semisal Soto dan sop Banjar.

Ayam Murung Panggang di Kandang Sederhana | dispertanhsu/kanalkalimantan.com


Menetas dari Eksperimen Sederhana

Kisah Ayam Murung Panggang dimulai dari Desa Murung Panggang, sebuah desa di Kecamatan Amuntai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan, sejak dekade 70 sampai 90-an sebagai awal eksplorasi, setelah seorang peternak visioner bernama Surli (kini 65 tahun) bereksperimen di kandang belakang rumahnya.

Ide Pak Surli mengawinkan secara silang dua jenis ayam berbeda, ayam ras pedaging (mirip broiler) jantan dengan ayam kampung lokal atau ayam Bangkok kampung betina dan sebaliknya ini, berawal dari kegundahan sidin (beliau;Bahasa Banjar) yang merasa terlalu lama menunggu tujuh ekor ayam miliknya menjadi besar, sekitar delapan bulan. 

Hingga kemudian, sidin mencoba mengawinkan kedua ayam itu dengan cara "manual", harus dipegangi saat dikawinkan, karena keduanya tidak bisa kawin sendiri. "Mungkin karena badan ayam ras jauh lebih besar dibandingkan ayam kampung,” seperti diungkapkan sidin dalam beberapa wawancara dengan media.

.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline