Weweh: Tradisi Penyambung Silaturahmi di Bulan Ramadhan

Bulan puasa atau bisa disebut juga dengan bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu oleh seluruh masyarakat beragama islam. Hal ini dikarenakan bulan istimewa ini hanya akan terjadi selama satu kali dalam satu tahun. Umat islam akan melaksanakan puasa selama 1 bulan penuh, mulai dari terbitnya matahari sampai terbenam matahari. 

Umat islam juga akan melaksanakan sahur sekitar jam tiga pagi sampai adzan subuh berkumandang. Selain itu pada bulan puasa ini banyak tradisi-tradisi unik yang dilaksanakan seperti banyak yang akan menyelenggarakan bazar ramadhan, dimana ada sebuah pasar yang menjual berbagai macam makanan untuk berbuka puasa. 

Tidak hanya Bazar ramadhan, tapi juga ada tradisi lain yang masih dijalan dan dilestarikan hingga saat ini terkhusus di wilayah Malang. Salah satu tradisi yang masih dilaksanakan hingga saat ini tanpa terkikis oleh waktu adalah tradisi weweh. 

Nama lain dari tradisi weweh adalah tradisi ater-ater, mungkin banyak dari masyarakat yang lebih mengetahui nama tradisi ini sebagai ater-ater karena tradisi ini tidak hanya berlangsung di Malang saja tapi hampir seluruh wilayah Jawa akan melakukan tradisi ini.

Tradisi weweh atau tradisi ater-ater biasanya dilakukan selama bulan puasa. Pada tradisi ini setiap kepala keluarga akan memasak makanan yang nantinya makanan tersebut akan dibagikan ke tetangga dan sanak saudara. Makanan yang dimasak adalah masakan rumahan seperti nasi, tempe goreng, tahu goreng, ayam goreng, sambal, dan lain-lain yang nantinya akan dikemas dalam sebuah wadah lalu dibagikan. 

Tidak jarang anak kecil akan ikut berpartisipasi dalam tradisi ini. Biasanya anak-anak akan senang saat mengantarkan makanan ke tetangga sekitar karena mereka akan mendapatkan uang saku. Kadang-kadang tradisi ini dimanfaatkan oleh anak-anak untuk mendapatkan uang saku sebanyak mungkin.

Manfaat tradisi ini adalah untuk saling berbagi satu sama lain terutama pada bulan ramadhan yang penuh kemuliaan serta mempererat tali silaturahim yang mungkin sempat terputus dan renggang. 

Tradisi ini bisa dibilang salah satu tradisi yang cukup populer. Bahkan sampai saat ini tradisi ini masih berlangsung dengan baik.Tidak ada perubahan yang terjadi pada tradisi ini walaupun sudah melewati begitu banyak waktu.