Hari-hariku berlalu begitu cepat, bahkan mengalahkan seorang pelari seperti di ujung jalanan.
Hari-hariku berlalu begitu cepat, seperti lenyap tanpa merasakan dan melihat kebahagiaan.
Hari-hariku berlalu begitu cepat, seperti peluru seorang pemburu menghantam mangsanya.
Aku muak akan hari-hariku, semua yang ku buat hanyalah sia-sia, seperti puisi yang tak pernah di akui oleh parah pencipta buku, seperti jalak hitam datang dengan kegelapan.
Aku membasuh diriku setiap hari dengan air yang bukan hitam, aku mencuci tanganku dengan sebatang sabun putih, bagaikan salju yang tak pernah menghitam.
Aku takut akan hari-hariku, semuanya berbisik tentang kepahitan jiwa, aku tak melihat, seperti manusia yang melihat.
Dalam pikiran yang hidup, kata-kataku mati dalam buku para pencipta.
Dalam pikiran yang hidup, mataku buta tak diwarnai gelap mengalahkan jalak.
Maumere, 17 Mei 2025
(Suara sang derita)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI