Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Fokus Kebutuhan, Bukan Keinginan: Panduan Belanja Bijak Jelang Ramadhan dan Hari Raya

Diperbarui: 6 Februari 2025   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jelang Idul Fitri 1 Syawal 1441 H, Pasar Modern BSD, Jl. Let. Soetopo, Serpong, Tangsel, Sabtu (23/5/2020), ramai dikunjungi masyarakat. | Kompas.com

Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang istimewa, penuh berkah, dan kebahagiaan. Namun, seringkali euforia menyambut kedua momen ini berujung pada perilaku konsumtif yang berlebihan. 

Padahal, esensi dari Ramadhan adalah pengendalian diri, kesederhanaan, dan kepedulian terhadap sesama. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bijak dalam berbelanja, mengutamakan kebutuhan pokok dan menghindari pembelian impulsif yang hanya didorong oleh keinginan sesaat.

Mengapa Kita Suka Berbelanja Sebelum Ramadhan dan Hari Raya?

Keinginan untuk berbelanja sebelum Ramadhan dan Hari Raya adalah sesuatu yang manusiawi dan umum terjadi. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi fenomena ini:

1. Tradisi dan Budaya

Berbelanja telah menjadi bagian dari tradisi dan budaya kita dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Kita ingin mempersiapkan yang terbaik untuk keluarga, orang-orang terdekat, dan tamu yang akan datang berkunjung. Tradisi ini diwariskan secara turun-temurun dan menjadi bagian dari identitas kita sebagai masyarakat Indonesia.

2. Meningkatkan Semangat

Barang-barang baru, makanan lezat, dan pakaian bagus dapat meningkatkan semangat dan kegembiraan dalam menyambut hari raya. Kita ingin tampil istimewa dan memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang kita sayangi. Hal ini juga merupakan bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.

3. Tekanan Sosial

Tak dapat dipungkiri, terkadang kita merasa terdorong untuk mengikuti tren dan gaya hidup orang lain. Kita ingin terlihat tidak ketinggalan dan merasa bangga dengan apa yang kita miliki. Tekanan sosial ini dapat memicu keinginan untuk berbelanja lebih dari yang sebenarnya kita butuhkan.

4. Diskon dan Promo

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline