Setelah menaklukkan bahasa, gambar, suara, hingga mobil otonom, pertanyaan besar muncul di benak para ilmuwan dan futuris:
Apakah kita sedang menuju era di mana kecerdasan buatan menjadi lebih pintar dari kita sendiri?
Inilah yang disebut AGI (Artificial General Intelligence)---mesin yang tidak hanya ahli di satu tugas, tapi bisa belajar dan berpikir seperti manusia, bahkan melampauinya.
Apa Itu AGI dan Superintelligence?
AI Tradisional (Narrow AI): hanya ahli di satu bidang, seperti pengenalan wajah atau penerjemahan.
AGI: mampu melakukan berbagai tugas intelektual layaknya manusia, dari belajar matematika, menulis novel, hingga membuat keputusan strategis.
Superintelligence: AI yang kecerdasannya melampaui manusia dalam segala hal, termasuk kreativitas, empati, bahkan intuisi.
AGI bukan sekadar mimpi ilmuwan. Tokoh seperti Elon Musk dan Sam Altman telah menyatakan bahwa kita mungkin hanya berjarak satu dekade dari AGI.
Mimpi: Masa Depan Utopia
Bayangkan dunia di mana:
Penyakit disembuhkan oleh AI diagnosis dalam detik,