Lihat ke Halaman Asli

Joko Martono

TERVERIFIKASI

penulis lepas

Rekor Tertinggi Positif Covid-19 di DIY, Perlunya Regulasi Kebencanaan yang Memadai

Diperbarui: 17 Juni 2021   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kemarin (16/6) layak dicatat bahwa jumlah kasus pasien positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan rekor tertinggi sejak pandemi melanda pada pertengahan bulan Maret 2020 lalu.

Tercatat per-16 Juni 2021 penambahan kasus baru mencapai 534 pasien dinyatakan positif dalam waktu 24 jam terakhir, sehingga akumulasi pasien positif Covid-19 di DIY menjadi 50.151 kasus. Pasien sembuh totalnya 44.573 kasus dan pasien meninggal dunia 1.312 kasus.

Berdasar catatan harian penulis yang kebetulan tergabung dalam salah satu tim volunteer publikasi Covid-19 sejak pandemi melanda DIY, pecah rekor pernah terjadi pada tanggal 22/1/2021 yaitu tercatat 478 kasus baru dalam sehari. Setelahnya, data sebaran penyakit yang berbahaya dan mematikan ini agak melandai namun masih berfluktuasi, paling banter di kisaran tambahan 200 s/d 300-an kasus baru per hari.

Nah sejak 10 Juni 2021 lalu, kembali membuka catatan harian menunjukkan gejala kenaikan mulai terlihat penambahan pasien positif Covid-19 di DIY sebanyak 455 kasus/hari. Disusul 11 Juni 2021 tercatat 417 kasus/hari, 12 Juni ada 436 kasus/hari, 13 Juni tercatat 466 kasus/hari, 14 Juni ada 428 kasus/hari, 15 Juni tercatat 438 kasus/hari, dan 16 Juni melonjak menjadi 534 kasus dalam sehari. Rekor tertinggi selama pandemi melanda DIY.

Jika dilihat berdasarkan waktu-waktu lonjakan penambahan kasus postif Covid-19 di DIY ternyata berkorelasi dengan saat liburan panjang berlangsung.

Pada akhir tahun (Nataru) dan Lebaran (Mei 2021) cukup memberi pelajaran bagi kita semua bahwa mobilitas dan interaksi sosial yang tinggi, juga lemahnya disiplin protokol kesehatan telah berkontribusi terhadap merebaknya virus corona penyebab Covid-19.

Penyebab merebaknya Covid-19

Barang tentu untuk menelusuri lebih jauh mengapa pandemi masih merebak atau sulit dikendalikan dan apa yang perlu dilakukan untuk mengantisipasinya memang tidaklah gampang. Terlebih berkaitan dengan sikap/perilaku manusia yang seharusnya berubah, menyesuaikan dengan situasi maupun kondisi di saat urgent ini.

Berdasarkan cermatan dan on the spot lapangan, khususnya di DIY dapat diketahui beberapa penyebab yang layak mendapat perhatian, di antaranya:

Pertama, belum optimalnya pengetahuan masyarakat luas tentang mikro-organisme. Terutama mengenai virus corona sebagai penyebab penyakit yang disebut Covid-19. Masih ditemui di antara mereka belum memahami apa itu basil, bakteri, kuman, virus dan sejenisnya. 

Kekurangpahaman ini menjadikan kendala untuk mengantisipasi meluasnya penularan lebih lanjut. Kekurangpahaman juga sering menjadikan mereka underestimate terhadap ancaman Covid-19, abai protokol kesehatan maupun ketentuan terkait.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline