Film The Gorge (2025) bukan sekadar film aksi-thriller biasa, tetapi sebuah refleksi filosofis tentang batasan kemanusiaan, cinta, dan pengorbanan dalam menghadapi kegelapan yang mengancam eksistensi.
Dibintangi oleh Miles Teller sebagai Levi dan Anya Taylor-Joy sebagai Drasa, film ini mengisahkan dua penembak jitu dari negara berbeda yang ditempatkan di dua sisi jurang misterius untuk mencegah makhluk mengerikan, Hollow Men, keluar ke dunia luar.
Dalam mitologi modern, sosok Hollow Men bukan sekadar ancaman fisik, tetapi juga representasi dari makna manusia yang kehilangan jati diri, terjebak dalam limbo antara hidup dan mati, sebagaimana yang digambarkan dalam puisi T.S. Eliot yang menjadi inspirasi nama mereka.
Konsep Filosofis: Manusia di Antara Hidup dan Mati
Film ini menggambarkan bagaimana individu dapat kehilangan identitasnya ketika dikorbankan untuk kepentingan yang lebih besar, baik itu kepentingan politik, ekonomi, atau sains.
Para Hollow Men yang awalnya adalah manusia, tentara, dan ilmuwan menjadi simbol tragis bagaimana eksperimen dan kepentingan korporasi dapat merampas esensi kehidupan itu sendiri.
Apa artinya menjadi manusia jika kehilangan jiwa dan kesadaran?
Film ini menghadirkan horor yang lebih dalam daripada sekadar makhluk mengerikan, ia mempertanyakan eksistensi dan batas antara kemanusiaan dan kehampaan.
Relasi Levi dan Drasa: Cinta di Tengah Keputusasaan
Narasi utama yang mempertemukan Levi dan Drasa tidak hanya menjadi elemen romantis untuk mengisi cerita, tetapi juga menggambarkan bagaimana hubungan manusia dapat tetap bertahan meskipun dalam kondisi paling ekstrem.
Komunikasi mereka yang awalnya terbatas pada pesan dari kejauhan menjadi refleksi dari bagaimana keterasingan dapat dipatahkan oleh empati dan keberanian untuk mendekat.