Salam Jejak Hijau
Jangan buang kulit dan biji buah Kelengkeng, bisa diiolah jadi Pupuk Organik Cair (POC).
Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan, persoalan sampah makanan (food waste dan food loss) menjadi tantangan serius yang tak boleh dipandang sebelah mata.
Berdasarkan data dari Kementerian PPN/Bappenas, pada tahun 2024 Indonesia diprediksi akan menghasilkan food loss and waste (FLW) sebanyak 112 juta ton atau setara 344 kilogram per kapita per tahun artinya rata-rata satu orang menyumbang sekitar 1 kilogram sampah makanan setiap hari.
Angka ini sangat memprihatinkan dan menuntut perhatian serta aksi nyata dari semua pihak.
Jangan di buang limbah kulit dan biji Kelengkeng. (sumber foto: Jandris_Sky)
Salah satu bentuk sampah makanan yang paling sering dianggap remeh adalah limbah rumah tangga dari buah-buahan, termasuk kulit dan biji kelengkeng.
Buah kelengkeng dikenal karena rasa manisnya yang khas dan kandungan gizinya yang baik.
Namun, setelah dikonsumsi, sisa kulit dan bijinya biasanya langsung dibuang ke tempat sampah tanpa berpikir dua kali.
Padahal, sisa kelengkeng ini menyimpan potensi luar biasa untuk diolah menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis.
Dari Sampah Jadi Berkah
POC merupakan hasil fermentasi bahan-bahan organik yang kaya nutrisi bagi tanaman.