Taman Ecobrick merupakan simbol nyata dari upaya menjaga kebersihan lingkungan, mempromosikan gaya hidup berkelanjutan, serta menyuarakan kesadaran akan pentingnya alam lestari.
Taman ini tidak hanya menjadi ruang hijau yang indah, tetapi juga menjadi saksi bisu akan dedikasi masyarakat dalam mengubah limbah plastik menjadi bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Dibangun di tengah-tengah kota yang padat, Taman Ecobrick muncul sebagai oasis hijau yang menarik bagi penduduk setempat dan wisatawan.
Taman Ecobrick mengubah limbah plastik menjadi bahan bermanfaat yang ramah lingkungan (Dok. Pribadi)
Taman Ecobrick menjadi ruang hijau yang indah mengubah limbah plastik menjadi bahan bermanfaat yang ramah lingkungan (Dok. Pribadi)
Namun, keunikan sebenarnya terletak pada bahan utama yang digunakan untuk pembangunannya: ecobrick.
Ecobrick merupakan balok padat yang terbuat dari mencampur limbah plastik dengan botol plastik bekas. Proses pembuatannya melibatkan penekanan limbah plastik ke dalam botol hingga padat dan memiliki berat yang cukup untuk digunakan sebagai bahan bangunan.
Taman Ecobrick mengubah limbah plastik menjadi bahan bermanfaat yang ramah lingkungan (Dok. Pribadi)
Taman Ecobrick menjadi ruang hijau yang indah mengubah limbah plastik menjadi bahan bermanfaat yang ramah lingkungan (Dok. Pribadi)
Penggunaan ecobrick dapat membantu mengurangi sampah plastik.
Ecobrick dibuat dengan cara mengisi botol plastik bekas dengan limbah plastik padat. Dengan melakukan ini, limbah plastik yang seharusnya berakhir di tempat pembuangan sampah atau bahkan mencemari lingkungan dapat diubah menjadi bahan berguna yang kuat dan dapat digunakan kembali.
Proses pembuatan ecobrick mendorong masyarakat untuk aktif terlibat dalam pengelolaan limbah mereka sendiri.
Dengan mengumpulkan dan memadatkan limbah plastik ke dalam botol, masyarakat dapat mengurangi jumlah sampah plastik yang bersirkulasi di lingkungan mereka.
Taman Ecobrick mengubah limbah plastik menjadi bahan bermanfaat yang ramah lingkungan (Dok. Pribadi)