Audit NKV di Peternakan Ayam Petelur: Antara Kandang, Komitmen, dan Kejujuran Produksi
Pagi itu, sinar matahari baru menembus kabut tipis di perbukitan tempat berdirinya sebuah perusahaan ayam petelur berskala menengah di Kabupaten yang terkenal dengan produksi telurnya. Di pintu gerbang, papan bertuliskan "PT Sumber Telur Sejahtera -- Produksi Bersih, Aman, dan Sehat" tampak berdiri gagah, meski beberapa huruf mulai pudar dimakan waktu.
Hari itu bukan hari biasa --- tim Audit NKV (Nomor Kontrol Veteriner) dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan provinsi dijadwalkan datang. Bagi pemilik perusahaan, Pak Darto, audit ini adalah momen penting --- bukan sekadar penilaian, tapi pengakuan atas jerih payah menjaga standar higienitas dan keamanan pangan hewani.
Pagi di Kandang Layer
Di kandang, ribuan ayam petelur sedang sibuk "bekerja". Suara kokok, desir kipas, dan gemericik air dari nipple drinker berpadu seperti orkestra.
Petugas kandang, Mbak Sari, yang sudah bekerja sejak subuh, memastikan ventilasi berjalan dan pakan tersedia.
"Pak, tolong pastikan semua dokumen bioscurity dan catatan vaksin sudah lengkap ya," ujar Bu Rina, dokter hewan perusahaan yang tampak menegangkan syal di lehernya --- tanda gugup tapi siap.
Di ruang administrasi, berkas tebal sudah disusun: SOP sanitasi kandang, catatan mortalitas, jadwal vaksinasi, logbook kesehatan ayam, hasil uji laboratorium telur, dan dokumen limbah peternakan.
Tim Auditor Datang
Sekitar pukul 09.00, mobil dinas berpelat merah berhenti di depan kantor. Turunlah tiga orang auditor:
- drh. Rudy, auditor senior yang sudah berpengalaman di industri unggas,
- drh. Imam, auditor muda yang energik,
- dan drh. Aza, auditor muda yang bersemangat belajar.
Setelah sambutan singkat, audit pun dimulai.
Tahapan pertama: Pemeriksaan dokumen.
Tahapan kedua: Inspeksi lapangan ke kandang, gudang pakan, dan ruang penyimpanan telur.
Di Balik Pemeriksaan, Ada Filosofi