Sekaran, 17 Oktober 2024 -- Sebuah program dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) yaitu FBS Mengabdi telah menggerakkan mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni untuk terjun ke masyarakat guna melaksanakan pengabdian dan observasi. Dari program tersebut kami telah melakukan obsevasi di SDN Sekaran 02 dengan menyerahkan poster Anti Bullying sebagai bagian dari program FBS Mengabdi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak negatif bullying serta mengedukasi mereka agar menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa.
Selain penyerahan poster, kami juga melakukan sosialisasi singkat kepada siswa mengenai apa itu bullying, bentuk-bentuknya, dampak yang ditimbulkan, serta bagaimana cara mencegah bullying. Kami juga mengajak berdialog siswa tentang pentingnya saling menjaga perasaan teman, tidak melakukan kekerasan fisik maupun verbal, serta bagaimana mereka dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, damai, dan bebas dari tindakan bullying. Mengingat bahwa pentingnya pencegahan bullying sejak dini dapat mengantisipasi dampak buruk ketika mereka dewasa.
Bullying di sekolah dasar merupakan fenomena yang diingat karena melibatkan anak-anak dalam tahap perkembangan awal. Pada usia ini, anak-anak sangat rentan terhadap pengaruh lingkungan, dan tindakan perundungan, baik dalam bentuk fisik, verbal, atau sosial, dapat memberikan dampak negatif jangka panjang pada kesehatan mental serta perkembangan emosional mereka. Meski sering dianggap sebagai "kenakalan anak-anak", perundungan di sekolah dasar dapat menimbulkan trauma serius bagi korban. Dengan peran aktif dari guru, orang tua, dan lingkungan sekolah, upaya pencegahan dan penanganan bullying diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman dan penuh empati bagi semua siswa.
Bullying memiliki dampak buruk yang mendalam, tidak hanya bagi korbannya tetapi juga bagi pelakunya. Bagi korban, tindakan bullying ini dapat memicu stres, gangguan kecemasan, dan depresi yang berkepanjangan, serta mengganggu perkembangan sosial dan prestasi akademik mereka. Tak jarang, korban mengalami penurunan rasa percaya diri dan trauma jangka panjang. Sementara itu, bagi pelaku yang terlibat dalam perilaku bulying dapat membentuk pola perilaku agresif yang berpotensi terbawa hingga dewasa, serta meningkatkan risiko keterlibatan dalam tindak kriminal di kemudian hari. Upaya pencegahan dan edukasi sangat penting untuk menghentikan dampak negatif ini, demi menciptakan lingkungan yang sehat dan aman.
Dengan dilakukannya sosialisasi ini, kami berharap para siswa mampu memahami apa itu bullying dan bagaimana tindakan yang diambil untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, damai, dan bebas dari tindakan bullying. Dengan penyerahan poster ini, kami berharap siswa dapat lebih memahami dampak negatif dari bullying, cara mengidentifikasi perilaku tersebut, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk melaporkannya. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran siswa, tetapi juga mendorong mereka untuk saling menghormati dan menghindari perilaku yang merugikan teman. Dengan melibatkan seluruh anggota sekolah termasuk guru dan orang tua, diharapkan dapat terbentuk budaya anti-bullying yang kuat, sehingga siswa merasa lebih terlindungi dan bebas dari tindakan bullying.
Kami menyerahan poster anti bullying kepada SD Negeri Sekaran 02
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI