Lihat ke Halaman Asli

Ivan Syhrn

Mahasiswa

Mengenal ilmu tanda dalam kajian semiotika menurut para sastrawan

Diperbarui: 4 Oktober 2025   11:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Konsep Tanda Menurut Peirce dalam Kajian Ilmu Semiotika

Dalam kajian ilmu semiotika, Charles Sanders Peirce dikenal sebagai tokoh penting yang memperluas pemahaman mengenai tanda. Jika Ferdinand de Saussure menekankan hubungan antara signifier (penanda) dan signified (petanda), maka Peirce menghadirkan pendekatan yang lebih kompleks dengan teori triadik. Menurut Peirce, tanda (sign) tidak dapat dipahami hanya melalui hubungan dua unsur, melainkan melalui tiga komponen utama, yaitu representamen, objek, dan interpretant.

Representamen adalah bentuk atau wujud fisik tanda yang dapat ditangkap pancaindra, misalnya gambar, kata, atau simbol. Objek merupakan hal atau realitas yang dirujuk oleh tanda tersebut. Sedangkan interpretant adalah pemahaman atau makna yang muncul dalam benak penerima tanda. Hubungan triadik ini menjadikan tanda bersifat dinamis, karena makna tidak melekat secara tetap pada suatu tanda, melainkan dipengaruhi oleh proses penafsiran.

Peirce juga membagi tanda menjadi tiga kategori utama berdasarkan cara keterkaitannya dengan objek: ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah tanda yang memiliki kemiripan dengan objeknya, seperti peta atau potret. Indeks adalah tanda yang memiliki hubungan sebab-akibat atau kedekatan nyata dengan objek, misalnya asap yang menandakan api. Sedangkan simbol adalah tanda yang maknanya diperoleh melalui kesepakatan atau konvensi, seperti bahasa atau lambang negara.

Konsep tanda menurut Peirce sangat penting dalam semiotika karena memberikan landasan untuk memahami bagaimana makna dibangun melalui proses interpretasi. Dengan kerangka triadik ini, analisis semiotik dapat menjangkau berbagai bidang, mulai dari bahasa, sastra, iklan, hingga budaya populer. Oleh karena itu, teori tanda Peirce tidak hanya menjadi fondasi dalam ilmu semiotika, tetapi juga membuka ruang bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang komunikasi dan produksi makna dalam kehidupan sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline