Lihat ke Halaman Asli

Isti Yogiswandani

TERVERIFIKASI

Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Sayur Lompong Bumbu Rebus, Kuliner Primitif yang Kembali Digemari

Diperbarui: 31 Maret 2022   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayur Lompong bumbu rebus/dokpri

Sudah sekian lama minyak menjadi problem yang akrab dengan para Ibu Rumah Tangga. Dari yang murah tapi hilang di pasaran, sampai stok melimpah tapi harga melangit. 

Sayur lodeh adalah kuliner yang tidak membutuhkan minyak untuk memasaknya. Menjadikan sayur ini tepat dimasak pada kondisi seperti ini. 

Sebenarnya, di pedesaan, sayur Lompong(batang keladi) ini relatif  mudah ditemukan, karena bahannya banyak tumbuh. Biasanya, yang lebih banyak dikonsumsi adalah umbinya. Umbi talas atau bentul. Sedang pohonnya biasa dibuang, untuk pakan ternak, atau pakan ikan. 

Padahal, batang talas atau keladi itu bisa diolah menjadi masakan yang unik, menarik dan eksotik. 

Kelemahannya, banyak jenis talas yang gatal bila dikonsumsi. Pada waktu saya kecil, batang talas yang biasa dikonsumsi namanya Lompong kubis. Jenis ini tidak gatal, dan aman dikonsumsi. 

Sedang jenis talas yang menyebabkan rasa gatal, biasa disebut senthe. Jangankan dikonsumsi, kalau mengenai tangan atau anggota tubuh yang lain, jenis tanaman yang satu ini akan mengakibatkan rasa gatal yang hebat. 

Salah satu jenis talas yang bisa dikonsumsi/dokpri

Kebetulan, di belakang rumah saya ada tanaman talas yang tumbuh di pinggir kolam. Tiba-tiba saya kepingin memasak sayur lompong ini.

Tapi khawatir kalau rasanya gatal. Pernah memasak daunnya untuk dibuat buntil. Salah satu kuliner yang berasal dari daun talas. Berupa parutan kelapa yang dibumbui, kemudian dibungkus memakai daun talas, dan direbus sampai airnya mengering. 

Bisa langsung dikonsumsi, tapi ada juga yang memasaknya lagi dengan berkuah pedas dan bersantan. Masakan sambal goreng buntil ini bumbunya ditumis dan berwarna merah karena pedas cabe. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline