Lihat ke Halaman Asli

Iktibar dari Seorang Qiyadah

Diperbarui: 27 Januari 2019   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Yaa, ikhwan wa akhwati fillah,,,
Perlu kita pahami bahwa dakwah yang kita usung adalah Rabbaniyatud Da'wah. Yaitu dakwatunnaas ilallah bil hikmah wal maw 'izhotil hasanah hatta yakfuruu bithaghuti wa yu'minuu billah wa yakfuruu minazulumati jahiliyati ilaa nuuril islam. Dakwah yang berasal dan bertujuan hanya pada Allah. Parameter keberhasilan dari dakwah tersebut adalah semakin dekatnya subjek dakwah kepada Allah dan tercerahkannya objek dakwah sehingga ingin mendekatkan diri pada Allah. Konsekuensi logis dari Rabbaniyatud Da'wah adalah bahwa terdapat juga Rabbaniyyatur Risalah, Rabbaniyatur Rijal, dan Rabbaniyyatul Jama'ah.

Rabbaniyatur Risalah terdiri dari mabda (prinsip), minhaj (pedoman), dan ghoyyah (tujuan) yang berorientasi pada nilai-nilai keTuhanan yang mulia. Maksud Rabbaniyyatur Rijal adalah pelaku dakwah yang mengajarkan dan belajar al Quran (QS. Ali 'Imran: 73) serta kuat, tidak patah semangat, pantang menyerah, dan sabar (QS. Ali 'Imran: 146). Sedangkan Rabbaniyatul jamaah adalah sekelompok orang yang ikhlas, taat, dan memiliki ukhuwwah yang erat. Perbedaan jamaah dengan ikatan/kelompok lain adalah memiliki qiyadah, jundiyah, dan manhaj.

Oleh karena itu, sesuai dengan Rabbaniyatud Dakwah, seorang Qiyadah haruslah:

1. Memiliki keikhlasan kepada Allah sehingga memiliki ikatan yang kuat dengan Allah. Ia juga tidak boleh meminta jabatan tersebut dan tidak boleh berambisi menduduki jabatan tersebut, karena bagi seorang muslim HARAM hukumnya menginginkan suatu jabatan tetapi WAJIB mempersiapkan diri untuk suatu jabatan. Segala keputusannya disandarkan kepada hasil syuro jamaah.

2. Adanya ikatan hati dengan jundi. Karena hanya dengan ikatan hati sesorang dapat menggerakan orang lain hingga batas maksimalnya. Karena seseorang tidak akan bisa memimpin orang lain dengan baik dan benar jika dia tidak mencintai orang lain tersebut karena Allah.

3. Membuat jundi bisa lebih baik dari dirinya. Dengan kata lain seorang qiyadah harus memiliki fungsi kaderisasi sehingga keberlangsungan roda lembaga dakwahnya bisa terus berputar. Bahkan hasil dari kaderisasinya harus bisa melebihi kompetensi dirinya sehingga kepengurusan selanjutnya bisa menjadi lebih baik dan terus lebih baik

Akisah ketika suatu hari saya menemani seorang qiyadah da'wah melakukan silaturahmi kewarga yang sedang melakukan renovasi masjid didaerahnya. Menjelang maghrib saya beserta rombongan disambut oleh beberapa perwakilan tokoh masyarakat setempat.

"Assalamu'alaikum, sapa kami ketika sampai di lokasi."

"Wa'alaikum salam, jawab mereka karena sudah menunggu lama rombongan kami. Ahlan Wa Sahlan sapa mereka.

 "Perkenalkan Saya Ummi Siti Oniah,ingin bersilaturahmi dengan warga yang ada diperumahan Rosma Cipta Indah ini " jawabnya dengan wajah diliputi senyum.

"oh iya, kami dengar ibu sedang melakukan pencalegan ya dari PKS apakah betul?" ujarnya bertanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline