Lihat ke Halaman Asli

Irwan Rinaldi Sikumbang

TERVERIFIKASI

Freelancer

Sato Sakaki, Nebeng Menikmati Uang Haram

Diperbarui: 7 April 2017   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

"Sato Sakaki" bukan kosa kata dalam bahasa Jepang. Bukan pula nama seorang berkebangsaan Jepang. Istilah itu lazim bagi orang Minang yang secara harfiah artinya "serta satu kaki". Pengertiannya  yang lebih pas adalah ikut serta alias nebeng.

Itulah yang terpikir saat membaca headline Kompas Sabtu (1/4) yang terkesan keras: "BUMN Jadi Ladang Korupsi". Beritanya tentang korupsi di PT PAL, sebuah BUMN yang membuat kapal

Dulu potong 10% untuk.

Pernah juga ada anekdot, seorang kepala cabang bank yang "cerdas", saat ada penodong datang, kasih saja uang. Setelah komplotan penodong pergi, si kepala cabang "sato sakaki" dengan mengambil uang yang tersisa. Lalu lapor ke polisi bahwa semua uang ludes dibawa kabur penodong.

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline