Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Sato Sakaki, Nebeng Menikmati Uang Haram

6 April 2017   14:20 Diperbarui: 7 April 2017   00:30 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

"Sato Sakaki" bukan kosa kata dalam bahasa Jepang. Bukan pula nama seorang berkebangsaan Jepang. Istilah itu lazim bagi orang Minang yang secara harfiah artinya "serta satu kaki". Pengertiannya  yang lebih pas adalah ikut serta alias nebeng.

Itulah yang terpikir saat membaca headline Kompas Sabtu (1/4) yang terkesan keras: "BUMN Jadi Ladang Korupsi". Beritanya tentang korupsi di PT PAL, sebuah BUMN yang membuat kapal

Dulu potong 10% untuk.

Pernah juga ada anekdot, seorang kepala cabang bank yang "cerdas", saat ada penodong datang, kasih saja uang. Setelah komplotan penodong pergi, si kepala cabang "sato sakaki" dengan mengambil uang yang tersisa. Lalu lapor ke polisi bahwa semua uang ludes dibawa kabur penodong.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun