Di tengah tantangan lingkungan yang kian kompleks, pembelajaran geografi fisik di perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam membekali mahasiswa dengan keterampilan pemecahan masalah. Mahasiswa dituntut tidak hanya memahami fenomena geosfer secara teoritis, tetapi juga mampu menelaah, menganalisis, dan mencari solusi atas permasalahan lingkungan nyata di sekitarnya. Sayangnya, fakta di lapangan menunjukkan bahwa kesadaran dan kepedulian mahasiswa terhadap isu lingkungan masih tergolong rendah. Banyak di antara mereka yang kesulitan mengaitkan materi perkuliahan dengan kondisi lingkungan yang mereka hadapi sehari-hari.
Berangkat dari realita tersebut, tim peneliti dari Universitas Negeri Malang berinisiatif mengembangkan media pembelajaran inovatif berbasis Virtual Reality (VR) yang diintegrasikan ke dalam pembelajaran geografi fisik. Teknologi ini memungkinkan mahasiswa untuk merasakan pengalaman belajar yang lebih imersif dan kontekstual. Misalnya, mereka dapat "masuk" ke dalam simulasi gunung meletus, aliran sungai, atau perubahan iklim secara visual, sehingga materi yang sebelumnya dianggap abstrak menjadi lebih mudah dipahami dan terasa nyata.
Alur Pengembangan Media Pembelajaran
Pengembangan media ini mengadopsi model instruksional PEDATI (Pelajari, Dalami, Terapkan, dan Evaluasi) yang dirancang untuk memastikan tahapan pengembangan berjalan sistematis dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa. Mulai dari analisis kebutuhan, penyesuaian topik pembelajaran, pembuatan konten VR interaktif, hingga evaluasi dampaknya terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah mahasiswa.
Proyek ini juga terintegrasi dengan sistem pembelajaran daring LMS Sipejar milik Universitas Negeri Malang, sehingga dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Dengan pendekatan ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya menjadi pembelajar pasif, tetapi juga agen perubahan yang lebih peka dan tanggap terhadap kondisi lingkungan global. Melalui integrasi teknologi dan pedagogi berbasis konteks, pendidikan geografi fisik dapat menjadi sarana strategis untuk membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan era Society 5.0.
Penulis: Tim Peneliti Universitas Negeri Malang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI