Lihat ke Halaman Asli

Bedah Singkat Novel Jilbab Traveler, Love Sparks in Korea

Diperbarui: 27 Februari 2018   17:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Tak ada yang msutahil jika Allah berkehendak. Gadis kecil dari pinggir rel kereta api diterbangkan-Nya ke 60 negara, 316 kota, melihat berbagai landmark di dunia." (Inspired by a true story)

Penulis novel, Asma Nadia, selalu bisa membuat para pembaca novel langsung jatuh cinta saat telah tenggelam di dalam cerita. Bagaimana bisa setiap kata dan kalimat diukir sangat begitu hati-hati dan bisa menghasilkan kata yang sangat cantik untuk dinikmati? Ini bukan kali pertama Asma Nadia membuat pembaca novelnya jatuh cinta, bahkan saat ia telah meluncurkan bukunya masih saja selalu ada pertanyaan dari pembacanya tentang rencana novel selanjutnya.

Jilbab Traveler: Love Sparks in Korea ini membuat saya ingin berbagi pengalaman dalam membaca ceritanya, bukan hanya sekedar berbagi, saya pun akan mengupas secara dalam novel ini dengan unsur instrinsik dan unsur ekstrinsik dengan bahasa yang bisa membuat kalian ikut jatuh cinta dengan novel ini.

Tokoh utama dalam novel ini sangat menjadikan agama sebagai landasan kehidupannya, tak terkecuali dalam urusan traveling sekalipun. Sehingga unsur agama dalam novel ini pun dibuat sangat kental walau cerita yang dibawa bukanlah pada zaman nabi, tapi novel ini mampu memasukkan cerita agama di dalam kehidupan sehari-hari.

"Perjalanan selama ini dia lakukan sebagai rangkaian syukur. Jika bukan karena kebaikan Allah, langkah kecilnya tak mungkin menapak kemana mana" (5)

Allah memang pengatur kehidupan setiap hamba-Nya dengan skenario terbaik. Allah mungkin tak selalu memberikan apa yang diinginkan oleh hamba-Nya, namun selalu menyediakan yang dibutuhkan hamba-Nya.

Cinta pun menjadi bumbu perasa yang sangat sedap dalam novel ini, membuat kisah seorang Rania menjadi lebih hidup.

"Cinta dan lamaran hadir saat seseorang yang menyita pikiran Rania beberapa bulan terakhir terkunci dari pandangannya."(3)

Apalagi yang bisa menyita pikiran manusia kalau bukan cinta? Cinta memang bisa mengunci segalanya dari mulai hati, tingkah, hingga semuanya.

Tokoh utama, Rania, diceritakan sebagai gadis yang sangat berani untuk melakukan solo traveling. Dengan jilbab yang menutupi kepalanya tersebut, jilbab tetaplah tidak akan pernah menjadi alasan untuk menghalangi langkahnya menapakkan kaki ke penjuru dunia. Hingga julukan "Jilbab Traveler" pun sudah tersemat kepadanya.

"Label Jilbab Traveler pun disematkan kepadanya. Muslimah penjelajah, petualang, solo traveling" (9)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline