Di tengah gencarnya pelaksanaan program bantuan sosial oleh pemerintah, masih terdapat kelompok masyarakat miskin yang belum terjangkau. Salah satunya adalah Muzayyanah (36), warga Dusun Bandungan, Desa Tanggumong, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Bersama anaknya, ia tinggal di sebuah rumah sangat sederhana berukuran sekitar 24 meter dengan dinding bambu dan lantai semen kasar.
Tempat tinggal yang ditempatinya bahkan lebih kecil dari ruang tamu kebanyakan rumah pada umumnya. Dalam kondisi serba terbatas tersebut, Muzayyanah menuturkan bahwa sejak beberapa tahun terakhir, ia belum pernah sekalipun menerima bantuan sosial dari pemerintah, baik di tingkat desa, kabupaten, provinsi, maupun pusat.
"Selama ini belum pernah sekalipun kami menerima bantuan apapun, baik dari desa, kabupaten, provinsi, bahkan pusat," ujarnya saat ditemui pada Selasa, 22 Juli 2025.
Suaminya, Hermanto, saat ini merantau keluar Pulau Jawa untuk mencari nafkah, sementara Muzayyanah tetap tinggal di kampung halaman bersama anak mereka. Harapan sempat muncul ketika aparatur desa melakukan pendataan dan mendokumentasikan kondisi tempat tinggalnya untuk program bantuan bedah rumah.
Namun hingga kini, bantuan yang dijanjikan belum terealisasi.
"Justru yang hidupnya berkecukupan yang dapat bantuan," tambahnya dengan nada datar.
Penjelasan Pemerintah Desa: Sudah Diajukan, Masih Terkendala Administrasi
Menanggapi keluhan tersebut, pihak pemerintah desa menyatakan bahwa nama Muzayyanah sebenarnya telah diajukan dalam daftar penerima bantuan sosial, termasuk untuk Program Keluarga Harapan (PKH) dan bedah rumah.
Namun, hingga saat ini realisasi bantuan belum dapat dilakukan akibat kendala dalam proses administrasi yang belum tuntas.
"Pihak desa sudah mengajukan nama yang bersangkutan untuk program PKH dan bedah rumah. Tapi karena masih ada kendala administratif, bantuan itu belum bisa cair," terang Goffar, perwakilan dari Penjabat Kepala Desa Tanggumong, Kurez Asid.