Lihat ke Halaman Asli

Indria Salim

TERVERIFIKASI

Freelance Writer

Setangkup Roti dan Puisi

Diperbarui: 19 November 2019   20:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setangkup Roti | Sumber: pexels.com

Silakan klik: Video Pembacaan Puisi


Hening.

Bening.Nyanyian hati mengalunkan pinta.
Syair teguh eratkan rasa syukur kepada-Mu.
Senarai rasa keindahan mewarna rona bianglala.
Kau adalah cinta.
Tidak terukur, tak bakal terduga.
Sungguh.

Suci-Mu kasih-Mu.
Ingatkanku jadi menunduk.
Insan berkilah tiada guna.
Busungkan dada sia-sia saja.
Maha Agung Engkau.
Daur metamorfosis alam dan jutaan karya-Mu.
Bergulir merentang masa.

Setangkup roti bagiku sehari.
Penuhi jiwa berserah.
Percik-percik bahagia membuncah.
Dalam takjub aku bertelut.

Langit semakin kemilau, merona jingga hangatkan semesta.
Lembut angin pagi menyapu keremangan sisa malam.
Setangkup roti bagiku cukup.
Ungkapkan kuatku dalam puisi.

:: Indria Salim ::




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline