Lihat ke Halaman Asli

H.I.M

TERVERIFIKASI

Loveable

Sama-sama di Benua Asia, Mengapa Usia Harapan Hidup Masyarakat Indonesia Tidak Selama Jepang?

Diperbarui: 25 Agustus 2023   19:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawula Tua Jepang Yang Masih Sehat Bugar | Sumber Sonora.id

Hari ini saya membaca sebuah artikel yang membahas angka harapan hidup masyarakat di beragam negara. Berdasarkan data dari databoks menunjukan bahwa Monako menempati peringkat pertama disusul Hongkong, Makau dan Jepang. 

Perhatian saya tertuju pada negara Jepang dimana angka harapan hidup mencapai 84,95 tahun. Artinya jika data ini dianggap usia yang banyak dicapai oleh penduduk maka tidak menutup kemungkinan akan ada warga yang usianya bisa menyentuh 100 tahun. 

10 Negara Angka Harapan Hidup Tertinggi Di Dunia | Sumber Databoks

Saya teringat dengan Sensei saya yang mengajarkan bahasa Jepang saat SMA. Sensei sepasang suami istri yang merupakan warga asli Jepang usianya sekitar 60 tahunan tapi terlihat masih segar bugar. 

Namun jika dibandingkan dengan angka harapan hidup masyarakat Indonesia yang hanya 68,25 tahun. Ada rentang yang tinggi antara angka harapan hidup masyarakat Jepang dengan Indonesia. 

Setidaknya ada beberapa faktor yang membuat angka harapan Indonesia tidak setinggi Jepang. 

#1. Masyarakat Indonesia Terlalu Terlena Dengan Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi memang banyak memudahkan pekerjaan manusia dan banyak menghemat waktu, tenaga serta biaya. Sayangnya manusia menjadi terlena karena kemajuan teknologi. 

Contoh sederhana dulu kita terbiasa berjalan kaki. Bahkan pergi ke sekolah yang mungkin jaraknya 1 kilometer bukan perkara berat. Kini berbelanja ke warung yang jaraknya 200 meter saja, kita malas jalan kaki. 

Sudah ada motor yang lebih praktis. Hanya tinggal menghidupkan motor, tidak butuh 1 menit sudah sampai di warung yang dituju. Saya pun kini karena sering bepergian dengan kendaraan bermotor merasa lebih praktis dan tidak perlu berkeringat untuk bepergian meski jarak tidak jauh. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline