Lihat ke Halaman Asli

2017: Kebaikan? Just Do It

Diperbarui: 9 Januari 2017   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Namanya Jane, seorang pelajar yang pendiam dan tak terlalu banyak bergaul. Setiap kali kelas selesai ia langsung pergi meninggalkan sekolah dan menjemput seorang anak kecil, June. Teman-temannya di sekolah menggosip bahwa ia adalah seorang perempuan piaraan dan bahwa June adalah seorang anak haram. Mungkin karena itulah Jane malas bergaul. Ia tak ingin berurusan dengan berbagai gossip di belakang punggungnya.

Jane dan June hidup berdua. June membuat Jane sangat bahagia. Ia mengisi hari-hari Jane dengan celotehannya dan kegembiraan ala anak-anak pada umumnya. Padahal Jane adalah anak SMA yang selayaknya sedang menjadi bunga di sekolahnya. Ia cantik, menarik, penyayang, dan pasti dengan sangat mudah dapat menjadi kembang di sekolahnya. Tapi tidak, Jane memilih untuk fokus hanya belajar dan mendedikasikan hidupnya untuk mengurus June, membahagiakan June dan mendidik June, si gadis kecil yang kata orang banyak adalah anak haramnya.

Yang sesungguhnya terjadi adalah June ditemukan dalam sebuah tas di tempat sampah suatu hari saat Jane pulang sekolah. June menangis di dalam tas dan menyentuh hati Jane. Ia pun ikut menangis. Jane yang lembut hatinya tak tega meninggalkannya atau menyerahkannya ke panti asuhan. Dibawa pulangnya bayi tersebut dan diasuhnya dengan penuh cinta kasih. Itulah kejadian yang sesungguhnya. Ia tak pernah peduli apa kata orang. Ia fokus pada komitmen barunya. "Lebih baik orang bicara buruk tentang aku daripada tentang June," katanya penuh ikhlas.

Dan tak pernah disesalinya keputusan tersebut. Ia mendapatkan kebahagiaan besar dengan membesarkan June seperti anaknya sendiri. Hatinya lembut dan menjadi menjadi makin lembut dengan kehadiran June. Hati yang penuh cinta, mengisi jiwa yang penuh kasih, memancar ke muka, menjadikannya perempuan yang sangat cantik. Bagi June, tentu ia adalah perempuan paling cantik di muka bumi.

Jane tak pernah minta untuk mendapatkan June. Tapi Sang Maha Baik menghadirkannya di tempat sampah. Dan kebaikannya berbuah manis. Hidupnya menjadi sangat bahagia.

Mungkin kita tak bisa berbuat baik bagi seluruh umat manusia, tapi kita bisa berbuat baik bagi orang-orang yang dihadirkanNya dalam hidup kita.

Mungkin kita tak bisa memiliki segalanya dalam hidup, tapi bagi mereka kita adalah segalanya dalam hidup mereka.

Mungkin kebaikan kita tak selalu diartikan baik oleh banyak orang, tapi kalau Sang Maha Pencipta menerimanya, itu saja sudah cukup.

Mungkin kita tak bisa menyenangkan hati semua orang, tapi menyenangkan hatiNya pun sudah sangat besar maknanya.

Teruslah fokus berbuat baik, karena kita tak pernah tahu kebaikan mana yang dapat membawa kita ke dalam surgaNya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline