Lihat ke Halaman Asli

Mega Widyastuti

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Ketika kita menjadi aku dan kamu

Diperbarui: 6 Agustus 2023   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Aku rindu,
Ketika tawaku menjadi bahagiamu, juga tawamu menjadi bahagiaku
Ketika tangisku menjadi sedihmu, juga tangismu menjadi laraku
Ketika rasa takutmu memaksaku untuk menjadi pendorong agar kamu bergerak, juga rasa takutku menjadikanmu sebagai motivator dadakan
Ketika rasa penasaran dalam diri kita tentang dunia yang selalu menjadi bahan bakar yang membuat hubungan terus berjalan

Waktu terus berjalan
Takdir seringkali membawa kita ke titik jenuh hubungan
Tapi kita selalu berhasil melewatinya

Aku rindu,
Ketika kita mampu mengubah sedih menjadi semangat
Ketika kita mampu mengubah tidak menjadi iya
Ketika kita mampu mengubah sakit menjadi pembelajaran berharga

Lagi lagi waktu berjalan tanpa jeda agar kita tak bisa menikmati bahagia ini lebih lama
Takdir sering kali mencoba untuk menghancurkan hubungan kita
Tapi kita tetap kuat dan bertahan

Aku lupa,
Kita sudah tiada
Ketika matahari menampakkan keelokan sinarnya, diam diam dia membawa kegelapan pada dunia ini
Kita sudah menjadi aku dan kamu
Dan aku tak tahu, apakah suatu hari nanti kita akan dipersatukan laagi untuk bahagia, atau menciptakan bahagia tapi dengan yang lain

Poem by a little bit of Mega




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline