Lihat ke Halaman Asli

Mega Widyastuti

Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Pengagummu

Diperbarui: 23 Juli 2023   06:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari demi hari telah berlalu berganti bulan
Masihkah ingat dirimu dengan hadirku?
Pasti tidak terlalu,
Karena hanya aku yang menjadikanmu spesial

Disini, dimalam yang dingin ini
Didalam ruangan engap dan remang-remang,
Wajahmu tergambar jelas dalam benakku
Obrolan kita yang hanya satu kali itu begitu berkesan bagiku
Suaramu, bagai bius bagi hatiku
Tatapan matamu serasa melelehkan jiwa ini
Ungkapan tentang pemikiranmu, itulah yang paling membuatku menaruh harap

Seandainya bisa,
Aku ingin melunturkan bagian tentang dirimu dalam pikiranku
Atau mungkin,
Sekedar mengulang waktu untuk tak menaruh harap

Ah sudahlah,
Tak mungkin
Semesta tak akan mengabulkan inginku
Karena sang waktu enggan untuk berbelas kasih,
Hanya ingin bergerak maju tanpa jeda
Semesta,
Jika kau tak berkenan membawaku ke masa lalu
Bolehkah kutitipkan rasa ini untuk kau sampaikan padanya
Karena rasa ini terlanjur ada...

Aku tidak ingin menyesali keberadaannya,
Aku juga tidak ingin mengutuk kebaikan yang pernah diberikannya padaku,

Aku ingin meminta maaf padanya
Karena telah mengagumi parasnya tanpa izin
Karena telah mengagumi pemikirannya tanpa izin
Karena telah mengagumi tindakannya tanpa izin
Sebab, segalanya tentang dia selalu terlihat indah dimataku,

Biarlah rasa ini ada,
Berubah menjadi untaian kata yang mengabadikan dirimu

Poem by a little bit of Mega




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline