Lihat ke Halaman Asli

Ika Maya Susanti

TERVERIFIKASI

Penulis lepas dan pemilik blog https://www.blogimsusanti.com

Fenomena Grup WA yang Kerap Menarik Kehidupan Manusia dari Dunia Nyata

Diperbarui: 23 Juli 2025   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aplikasi WhatsApp. (Pexels/Anton via Kompas.com)

Sebuah pesan dari WhatsApp masuk ke ponsel saya. Isinya, undangan masuk grup WA tanpa guru. Saya langsung tertawa.

Batin saya, "Ini gimana konsepnya ya? Lha suami saya wali kelasnya. Yang mengajak masuk WA, juga guru di sekolah itu, walaupun ia ada di posisi wali murid."

Sebetulnya fenomena mudahnya orang membuat grup WA ini sudah terlintas beberapa tahun terakhir dalam benak saya. Saat memasuki sebuah komunitas atau institusi, saya selalu berhadapan dengan keharusan masuk grup WhatsApp atau WA. Sampai-sampai sepertinya, orang yang hidup tanpa grup WA itu harus menerima label sebagai manusia yang tidak mengikuti perkembangan zaman.

Sumber foto: dokumen pribadi

Saya sendiri menggunakan WA sebetulnya sudah sejak sekitar tahun 2013. Waktu itu hanya sebatas untuk komunikasi antarpersonal. Namun seiring waktu, setiap memasuki suatu lingkungan yang baru, seperti ada kewajiban untuk mengikuti grup WA ini dan itu.

Sebetulnya tak masalah jika harus masuk ke dalam grup WA yang memang difungsikan sebagai komunikasi-koordinasi. Namun ada dua hal yang membuat saya jengah dengan keberadaan grup-grup WA yang kini betapa mudah dibuat dengan tujuan yang diada-adakan. Permasalahan pertama, saya tipe orang yang mudah terdistraksi. Masalah yang ke dua, fenomena minimnya literasi tapi hobi banyak bicara dan minta diperhatikan pada kebanyakan orang yang saya temui.

Adakah dari Kompasianers yang mudah teralihkan perhatiannya saat sedang fokus melakukan satu hal? Sedang melakukan suatu kegiatan, lalu saat ada notifikasi dari handphone, ada keinginan kuat untuk harus mengeceknya. Nah, itulah saya! 

Jadilah saya sampai di titik menonaktifkan pemberitahuan WA, bahkan menonaktifkan dering handphone. Saat bekerja, atau bahkan saat sedang tidak ingin berkomunikasi dengan siapapun, saya memilih mengaktifkan mode fokus di hp. Hal ini cukup membantu pada akhirnya.

Namun, semua cara tadi tetap tidak kemudian membuat saya nyaman dengan grup WA. Dalam satu grup WA apalagi yang aktif, butuh waktu belasan menit untuk mengecek apakah ada informasi penting yang sudah saya lewatkan. Bayangkan jika sampai beberapa WA grup yang harus saya cek. Bisa ada beberapa menit waktu yang dibutuhkan?

Bagi saya, waktu yang seharusnya bisa dipakai untuk melakukan ini dan itu di dunia nyata, atau urusan pekerjaan dengan menggunakan internet, jadi terkuras gara-gara urusan mengecek grup WA satu per satu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline