Lihat ke Halaman Asli

Gaharu Online

Ibnu Rusid

Mengapa Terjadi Radikalisme ?

Diperbarui: 10 Juni 2018   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

        Radikalisme yang terjadi di negri ini kian hari kian marak terjadi, radikalisme berkembang layaknya virus, mengguncang kenyamanan dan ketenangan warga negara. Entah apa yang menyebabkan gerakan ini berkembang begitu pesat layaknya virus yang melakukan pembelahan biner yang mana satu membelah menjadi dua dan dua menjadi empat dan seterusnya.

      Radikalisme meupakan paham yang tergolong dalam paham sesat. Hal ini sesuai dikarenakan warga negara Indonesia adalah warga negara beragama dan didalam kitab-kitabnya tidak diajarkan membunuh tampa sebab yang jelas.

      Radikalisme perlu di tangkal dengan cara yang lebih ril bukan saja sebatas seminar-seminar yang gencar dilakukan sekarang, tetapi lebih kepada penyadarab secara langsung yang menyentuh ke pusat syaraf tiap-tiap individu agar mereka tersadarkan akan pentingnya hidup bersama dan berdampingan dengan aman.  Radikalisme perlu di beri penawaran yang nyata bukan sebatas berbicara lantang bahkan teriak-teriak tentang rasikalisme, namun lebih daripada itu harus dipikirkan oleh kita bersama.

       Dengan demikian maka saya mengajukan beberapa indikator yang memicu munculnya prilaku radikal beserta solusinya, diantaranya adalah:

1. Keadilan

    Keadilan sebagai percikan api yang dapat menghanguskan, dengan keadilan yang timpang maka memicu terjadinya pembrontakan di negri ini. Oleh karna itu perlu diadakan prombakan pola pikir terhadap keadilan itu sendiri, yang mana keadilan seringkali indentik dengan kaum kapital. Dengan ditegakannya keadilan maka akan menekan terjadinya radikalisme.

2.  Kesejahtraan

     Kesejahtraan rakya merupan hal yang utama dalam bernegara, karna tujuan dari adanya negara adalah mensejahtrakan rakyatnya. Indonesia merupakan negara yang besar dan luas maka tidak heran jika memiliki jumlah penduduk terbanyak setelah RRC dan India. Dengan kenyataan demikian maka mensejahtrakan rakyat secara keseluruhan merupakan tugas dan tangun jawab yang tidak mudah di embani, namun mau tidak mau Pemerintah harus mensejahtakan rakyatnya jika tidak maka akan muncul gerakan-gerakan perlawanan terhadap pemerintah, jika sudah demikian maka mudah memunculkan prilaku-prilaku radikal.

3. Pendidikan

   Pendidikan merupakan sarang utama dalam mencegah radikalisme, dengan sering di mendapatkan edukasi tentang kemajemukan, keberagaman dan tanggungjawab sosial maka akan menekan terjadinya radikalisme. Namun hal yang sama juga digunakan oleh sutradara radikalisme dalam merekrut anggota dengan cara yang sama pula, yaitu melalui pendidikan, maka tidak heran jika pelaku-pelaku radikalisme sebagian besar orang-orang terpelajar.

4. Agama

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline