Lihat ke Halaman Asli

Y. Edward Horas S.

TERVERIFIKASI

Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Bagaimana Cara Menulis Artikel Berbobot?

Diperbarui: 3 Oktober 2021   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi menulis artikel berbobot, sumber: Istockphoto via tirto.id

Saya termasuk setia dalam membaca. Maksud saya, menikmati bacaan sampai selesai. Jarang saya berhenti di tengah, jika bukan karena ada keperluan mendesak. Sesudah membuka sebuah artikel, saya pasti akan gulir terus ke bawah, hingga saya mendapat sesuatu dari bacaan.

Di Kompasiana, saya balas itu dengan nilai. Kalau benar-benar bagus, saya beri apresiasi lewat komentar sebagai pertanda ucapan terima kasih. Kendati saya lebih fokus ke cerpen dan artikel tentangnya, bukan berarti saya tidak membaca artikel lain.

Tidak ada tanda nilai dari saya pun, bukan berarti pula saya tidak membacanya. Ketika artikel itu berbobot, saya tidak segan memberi dukungan dan mendoakan agar menyabet sematan Artikel Utama.

Ya, di Kompasiana, tolok ukurnya ada dua, sebuah artikel dinyatakan layak baca bahkan bermutu tinggi sehingga nongol dan terpampang besar di beranda. Artikel Pilihan atau Artikel Utama. 

Tentu, imbasnya akan semakin banyak pembaca artikel itu. Sedikit jauh, bisa menambah potensi K-Rewards. Paling jauh, membuat nama penulis jadi terkenal.

Sebagai pembaca, saya secara tidak langsung menilai artikel itu berbobot atau tidak. Karena terbiasa membaca dan barangkali ada intuisi, sekali waktu tebakan saya benar.

Adakala setelah membaca, saya menduga suatu artikel bisa AU dan beberapa waktu setelahnya benar-benar AU. Saya pribadi menilai sebuah artikel bermutu atau tidak berdasarkan empat kriteria, di luar artikel itu asli atau plagiat. Saya sulit menentukannya (sebetulnya bisa) karena repot harus memakai aplikasi.

Barangkali kriteria berikut dapat membantu Anda jika sedikit bingung tentang bagaimana cara menyajikan artikel berbobot di Kompasiana.

Tulis sesuai keahlian

Di Kompasiana, banyak Kompasianer dengan berbagai latar belakang. Mengerucut ke keilmuan yang pernah ditimba, juga banyak sekali. Sebagian menerakan keahliannya di profil.

Menulis sesuai keahlian tentu gampang terbaca dari tulisannya. Penguasaan materi lebih kuat. Dia tahu apa yang sedang ditulis, bagaimana cara membahasnya, dan rasa percaya diri tecermin dari setiap pilihan katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline